Tindakan cepat dari polisi menggagalkan rencana pelarian Muhlis, yang saat itu sudah menaiki pesawat Batik Sriwijaya. Polisi berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa sebilah badik yang diselipkan di sela-sela koper miliknya.
Kronologi kejadian ini semakin menggelap ketika diketahui bahwa Muhlis dan istrinya telah menjebak korban. Mereka merencanakan pertemuan dengan AR di Dusun Kamiroe, Desa Mattirotasi, Kecamatan Wattang Pulu, Kabupaten Sidrap. Namun, pertemuan itu berubah menjadi mimpi buruk bagi korban ketika dia diserang dengan senjata tajam oleh Muhlis.
Motif di balik pembunuhan mengerikan ini kemudian terungkap. Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Muhalis, mengungkapkan bahwa pelaku membunuh AR karena dendam dan cemburu. Pelaku merasa sakit hati dan cemburu setelah istrinya diperkosa oleh korban.