Ia melanjutkan, “Mungkin saja dia adalah tulang punggung keluarga yang harus menanggung beban hidup besar. Atau mungkin pendidikannya terbatas, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Atau mungkin ada anggota keluarganya, seperti ayah atau ibunya, yang memerlukan biaya pengobatan. Inilah sebabnya dia memilih pekerjaannya dengan sungguh-sungguh.”
Perempuan berusia 34 tahun ini memberikan pesan mendalam, bahwa sebelum mencaci orang lain, kita seharusnya melihat ke dalam diri kita sendiri. Ia mengingatkan bahwa orang yang dihujat belum tentu memiliki karakter buruk.
“Sebelum mencela seseorang, marilah kita merenung tentang kondisi mereka. Mari kita memeriksa hati dan niat kita. Kita yang rajin beribadah belum tentu memiliki budi pekerti yang baik,” tegasnya.