Zaskia Adya Mecca Menangis Haru di Bandara Usai Bantu Korban Bencana Aceh

Aktris Zaskia Adya Mecca merasakan momen haru tak terduga setibanya di Bandara Kualanamu, Medan, setelah memberikan bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor di Takengon, Aceh, serta beberapa wilayah Sumatra lainnya.

Meskipun awalnya bergegas mengejar penerbangan terakhir ke Jakarta karena kabar anaknya demam tinggi dan suaminya harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD), Zaskia justru dibuat tak bisa menahan air mata oleh sambutan hangat masyarakat setempat.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, @zaskiadyamecca, pada Selasa (9/12/2025), Zaskia menceritakan bagaimana ketenangannya terusik bukan oleh kekhawatiran terhadap keluarganya, melainkan oleh ungkapan terima kasih dari petugas bandara dan warga.

Ia mengaku awalnya berusaha menjaga ketenangan diri demi keluarganya di Jakarta. “Hati tetap tenang krn yakin dua pasienku ini bisa tertangani dengan baik. Hanya ingin hadir secepatnya secara raga di samping mereka,” tulisnya.

Namun, pengalaman di bandara mengubah segalanya. Seorang petugas imigrasi menyapanya dengan ucapan yang mewakili perasaan banyak orang. “‘Kak, terima kasih ya! Terimakasih sudah membantu KAMI’,” ungkap Zaskia menirukan ucapan petugas tersebut.

Sentuhan emosional berlanjut saat ia hendak naik pesawat. Petugas boarding kembali menyampaikan apresiasi yang mendalam. “‘Kak Zaskia, terima kasih sekali untuk bantuannya buat kami semua di Sumatra. Terima kasih ya kak.. kami sangat terbantu’,” lanjut Zaskia, kembali menirukan perkataan petugas.

Ucapan tulus dari tiga orang berbeda di bandara tersebut memicu luapan emosi Zaskia. Istri sutradara Hanung Bramantyo ini akhirnya menangis haru.

Menurut Zaskia, momen tersebut menunjukkan betapa kuatnya rasa persaudaraan yang terbangun di masyarakat. “Itu berarti semua masyarakat sudah menjadi satu. Semua saling merasakan musibah ini walau tidak terdampak langsung. Itu yang bikin terharu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kelelahan, kesedihan melihat kondisi lokasi bencana, dan kekhawatiran terhadap keluarga bercampur aduk. Namun, apresiasi dari warga justru membuat hatinya terasa penuh dan terisi.

“Entah aku yang lagi mellow kelelahan… Patah hati melihat lokasi, ketemu penyintas longsor juga menyaksikan desa yang hancur… Tapi air mata ini bener2 ga bisa ditahan, membuat hati terisi penuh,” tutupnya.

Sumber: Grid.id