Celebrity

Yaya Moektio Meninggal Akibat Usus Buntu Pecah, Dikira Sakit Maag 3 Tahun

Advertisement

Kepergian mantan drummer God Bless, Yaya Moektio, pada Senin (8/12/2025) pagi, menyisakan duka mendalam. Pihak keluarga mengungkapkan fakta medis mengejutkan terkait kondisi kesehatan almarhum sebelum mengembuskan napas terakhir.

Putra almarhum, Rama Moektio, menuturkan bahwa sang ayah meninggal dunia akibat komplikasi infeksi yang bermula dari penyakit usus buntu. Penyakit ini tidak terdeteksi sejak awal dan selama bertahun-tahun gejalanya disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.

Ditemui usai pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rama menjelaskan bahwa ayahnya sudah mengeluhkan sakit selama tiga tahun terakhir. Namun, baik keluarga maupun Yaya sendiri mengira rasa sakit itu hanyalah masalah asam lambung atau maag.

“Jadi Ayah sudah punya penyakit, ternyata penyakit ini usus buntu dasarnya. Tapi enggak dirasa sama Papa,” ungkap Rama kepada awak media, Senin (8/12/2025).

“Tiga tahun inilah, setiap tahun itu ada tiga kali masuk rumah sakit. Yang dikasih dokter dan apa yang dirasain Papa itu kayak asam lambung, kayak maag,” sambungnya.

Infeksi Menyebar ke Paru dan Ginjal

Diagnosis sebenarnya baru terungkap ketika kondisi musisi senior tersebut memburuk. Menurut dokter yang menangani, usus buntu Yaya ternyata sudah pecah dan mengalami peradangan kronis akut.

Pecahnya usus buntu tersebut berakibat fatal karena nanah menyebar dan memicu infeksi bakteri ke organ vital lainnya.

“Setelah pecah nanahnya itu, dia menyebar, ternyata menjadi bakteri dan infeksi di mana-mana. Sudah mulai naik ke paru, terus turun ke ginjal,” jelas Rama.

Rama menambahkan, komplikasi tersebut memicu munculnya penyakit lain yang sebelumnya tidak diderita sang ayah.

“Ternyata Babe (Ayah) tuh di penyakit yang belum ada, kayak parunya yang tadinya enggak ada (masalah) jadi kena TB (Tuberkulosis), terus ususnya yang enggak kenapa-napa jadi kena TB, ginjalnya juga jadi kena. Nah itu yang bikin Papa enggak bisa membaik,” paparnya.

Advertisement

Perjuangan 12 Hari di Rumah Sakit

Sebelum wafat, Yaya Moektio sempat berjuang selama kurang lebih 12 hari di rumah sakit. Ia sempat dirawat di RS Mayapada sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Selama perawatan, Yaya menjalani dua kali operasi. Operasi pertama berjalan lancar, namun pada operasi kedua, tim medis menemukan infeksi yang masih menjalar parah di dalam tubuhnya. Kondisi Yaya pun naik turun, hingga akhirnya kehilangan kemampuan berkomunikasi secara verbal pada lima hari terakhir masa perawatannya.

“Meninggal jam 4 pagi, sebelum adzan, 2 atau 3 menit sebelum adzan. Tapi memang itu perjuangan yang sangat berat,” tutur Rama.

Meskipun berat, pihak keluarga mengaku ikhlas melepas kepergian sang drummer legendaris. Rama dan keluarga bahkan sempat membimbing doa (talqin) secara intensif dari malam hari hingga dini hari sebelum Yaya berpulang.

“Kita juga punya waktu banyak buat berdoa buat dia. Dokter sudah maksimalin, kita enggak paksa dengan alat. Mudah-mudahan doanya sampai,” tutup Rama.

Yaya Moektio merupakan salah satu drummer rock papan atas Indonesia yang namanya lekat dengan sejarah grup musik legendaris seperti God Bless, Gong 2000, dan Cockpit. Kariernya bersinar terang terutama pada era 90-an.

Kehadirannya di formasi God Bless turut memberikan warna tersendiri dalam diskografi band tersebut, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai musisi dengan jam terbang tinggi di kancah rock Tanah Air.

Sumber: Grid.id

Advertisement