Rossa dan Wahyadi Liem Sumbang 100% Tiket Pipilaka Calling untuk Sekolah Animasi Gratis
Sebuah inisiatif mulia terungkap di balik kemeriahan pameran seni imersif “Pipilaka Calling” yang berlangsung di Sarinah, Jakarta. Penyanyi Rossa dan inisiator Pipilaka, Wahyadi Liem, menyatakan komitmen untuk menyumbangkan 100 persen hasil penjualan tiket, merchandise, dan seluruh kegiatan pameran. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun sekolah animasi gratis bagi anak-anak Indonesia yang kurang mampu.
Wahyadi Liem menyoroti tingginya biaya pendidikan di bidang kreatif, yang menjadi hambatan bagi banyak anak berpotensi di Indonesia. “Sekolahnya ini belum disiapkan, belum ada. Kalau ada pun itu kan masih sangat mahal. Karena satu semester itu kalau kita mau belajar animasi digital itu masih bisa sampai 15 juta per semester. Dan itu kan pastinya kan harus bertahun-tahun,” ujar Wahyadi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Pipilaka telah menjalin kerja sama dengan Dash University di Yogyakarta. Institusi ini diklaim telah berhasil melahirkan talenta kelas dunia selama 15 tahun terakhir. “Mereka sudah berhasil mendidik lebih dari 600 anak dan semuanya ini sudah masuk ke dunia kreatif. Ada yang masuk di Disney, di Pixar, ada yang di China, ada yang di Jepang,” jelas Wahyadi.
Rossa menyambut baik inisiatif ini, menekankan bahwa sekolah yang akan didirikan akan beroperasi secara gratis atau setidaknya menawarkan beasiswa penuh bagi siswa berbakat yang terkendala biaya. “Jadi semua orang ikut serta dalam mencerdaskan anak-anak bangsa ini,” tambah Rossa.
Pihak penyelenggara memastikan bahwa operasional pameran didukung oleh sponsor. Hal ini memungkinkan seluruh dana yang terkumpul dari tiket masuk pengunjung, yang dibanderol Rp50.000, dapat sepenuhnya disalurkan untuk tujuan amal. “Pipilaka ini hidupnya itu bukan dari tiket, tapi justru dari teman-teman sponsor. Jadi tiket kita 50 ribu dan ini 100% akan kita sumbangkan kembali,” tutup Wahyadi.
Pameran “Pipilaka Calling” sendiri berlangsung di Sarinah, Jakarta, mulai 15 Desember 2025 hingga 8 Maret 2026. Pameran ini dirancang sebagai pengalaman liburan edukatif yang menggabungkan seni, cerita, dan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) serta hologram, dengan filosofi ‘Pipilaka’ (semut) yang mengajak anak-anak mencintai lingkungan.
Sumber: Grid.id