Aktor Gary Iskak meninggal dunia pada Sabtu (29/11/2025) dini hari setelah mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor dan menabrak pohon. Ia mengembuskan napas terakhirnya setelah mendapat penanganan medis di RS PPN Soedirman.
Melalui kanal YouTube Denny Sumargo, sang istri, Richa Novisha, menceritakan dengan tabah kronologi kejadian yang merenggut nyawa suaminya. Richa menuturkan, Gary sebenarnya berencana menghabiskan waktu bersama keluarga menonton film pada Jumat sebelumnya, namun rencana tersebut batal karena kesibukan Richa dan anak mereka yang baru pulang sekolah.
Richa menduga kepergian Gary untuk berkendara adalah imbas dari batalnya rencana keluarga tersebut. “Menurut aku mungkin almarhum merasa oh keluarganya tidak bisa jadi dia main aja keluar,” ucap Richa.
Gary sempat mampir ke rumah ibunya di Rempoa sebelum menuju bengkel. Di sana, ia melihat sepeda motor RX-King milik temannya dan merasa tertarik. “Feeling aku sebagai seorang istri memang sudah tahu suami seperti apa, dia melihat motor RX-King itu jadi merasa boleh nih sekali-sekali,” tuturnya.
Awalnya Gary hanya ingin mencoba motor tersebut. “Awalnya cuma kaya test drive aja, nyobain dan balik lagi,” kata Richa. Namun, setelah mencoba, Gary merasa nyaman dan ingin membawanya sebentar ke rumah.
Temannya sempat menawarkan untuk menemani karena hari sudah malam dan Gary tidak memakai helm, terlebih perjalanan dari Rempoa ke Bintaro cukup jauh. Namun, Gary menolak dan memilih berangkat sendiri.
Menurut Richa, Gary sudah melaju lebih dulu, sementara temannya baru bersiap. “Hal ini terjadi, sebelum kejadian kecelakaan, sekitar jam setengah 1 malam karena dia segitu ngebutnya,” jelas Richa.
Dalam perjalanan pulang, Gary dan temannya mengambil jalur berbeda. Temannya melalui Cempaka, sementara Gary menuju arah tempat cuci Rainbow. Teman Gary tiba di komplek rumah Richa dan menanyakan keberadaan Gary kepada satpam.
Satpam tidak melihat Gary melintas, yang menimbulkan firasat buruk bagi teman Gary. Tak lama kemudian, kabar kecelakaan Gary di dekat tempat cuci Rainbow pun diterima.
Richa sendiri baru tiba di rumah sekitar pukul 12 malam setelah menghadiri sebuah acara dan terjebak macet. Sekitar pukul setengah dua pagi, saat hendak tidur, ia dipanggil oleh teman Gary. “Aku tuh posisinya jam 12 baru sampai rumah, karena habis ada acara dan macet. Jam setengah dua saat ingin tidur, aku dipanggil-panggil oleh teman Gary,” ujarnya.
Firasat buruk langsung menghampiri Richa karena Gary tidak kembali bersama temannya. “Udah punya feeling gak enak, karena almarhum perginya sama dia tapi kok almarhum gak balik,” katanya.
Teman Gary kemudian menyampaikan bahwa Gary dalam kondisi kritis. “Aku shock banget, aku bilang jangan bercanda gimana,” ucap Richa.
Richa segera menuju rumah sakit dan mendapati suaminya dalam kondisi bersimbah darah. Ia mengaku tidak kuat melihat kondisi tersebut dan langsung keluar dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). “Kami sekeluarga menunggu di rumah sakit itu sampai pagi, tidak ada yang tidur sama sekali,” tuturnya.
Dokter menginformasikan bahwa kondisi Gary sudah sangat kritis. Dua hari menjelang Lebaran, sekitar Maret atau April, Gary sempat dirawat karena penyakit lambung akut dan varises di tenggorokan yang telah dipasangi ring.
“Pada saat itu sudah pecah memang pembuluh darahnya, itu sudah di-warning juga sama dokter agar jangan sampai pecah,” jelas Richa. Benturan saat kecelakaan menyebabkan pembuluh darah tersebut pecah kembali, menimbulkan pendarahan hebat dan cedera pada tulang tengkoraknya.
“Kritis lumayan lama, katanya dia juga sempat berontak makanya pendarahannya semakin banyak,” kata Richa. Saat keluarga tengah berupaya mengurus rencana pemindahan rumah sakit, kondisi Gary justru memburuk.
“Pada saat kita lagi repot cari sana-sini, akhirnya Allah lebih sayang ya, dia meninggal,” ucap Richa. Gary meninggal dunia sekitar pukul 09.24 pagi.
Richa sempat pulang sebentar sekitar pukul 7 pagi untuk menjaga kondisi tubuh demi anak-anak. Saat beristirahat, ia mendapat kabar bahwa garis hidup Gary sudah tidak terdeteksi, menandakan kondisi kritis, dan ia harus segera kembali ke rumah sakit.
Putra mereka mengungkapkan penyesalan mendalam. “Aku nyesel bun, kenapa gak nonton aja sama ayah biar ayah gak kecelakaan,” ucap sang anak, seperti ditirukan Richa.
Richa berusaha menenangkan anaknya dengan berkata, “Ini udah jalan Allah, ini udah takdir Allah, Allah lebih sayang.” Ia juga menyimpan penyesalan karena tidak berada di sisi suaminya pada detik-detik terakhir.
Setibanya di rumah sakit, Gary sudah ditutup, sehingga Richa tidak sempat melihat wajah suaminya untuk terakhir kali. Hal ini menjadi penyesalan terbesarnya.
Momen terakhir Richa bersama Gary terjadi pada Jumat sore. “Aku tuh dipeluk dulu, dicium dulu sama dia. Sempat diantar sampai depan,” kenangnya.
Itulah kali terakhir Richa melihat wajah Gary. Ia tidak memiliki firasat apa pun, dan semua kejadian berlangsung sangat cepat baginya dan keluarga.
Sumber: Grid.id






