Natal 2025 di Musim Hujan: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Perayaan Natal 2025 diprediksi akan diwarnai intensitas hujan yang cukup tinggi di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang diperkirakan melanda selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Meskipun cuaca berpotensi memengaruhi kenyamanan ibadah dan mobilitas masyarakat, perayaan Natal 2025 tetap dapat dijalani dengan penuh sukacita melalui persiapan yang matang. Kewaspadaan terhadap kondisi cuaca menjadi kunci utama agar seluruh rangkaian perayaan berjalan aman.
Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG
Informasi dari BMKG, seperti dikutip dari Kompas.com pada Rabu (17/12/2025), mengindikasikan bahwa Natal 2025 bertepatan dengan periode curah hujan tinggi di sejumlah wilayah Indonesia. Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa pada Desember 2025 hingga Januari 2026, curah hujan diperkirakan dapat mencapai 300 hingga 500 milimeter per bulan.
Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. Sementara itu, Kalimantan disebutkan memiliki pola musim hujan yang berlangsung hampir sepanjang tahun.
Kondisi cuaca basah ini menuntut masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Kesiapan menghadapi hujan menjadi bagian penting dari persiapan perayaan akhir tahun.
BMKG memprediksi puncak musim hujan di Lampung, Bengkulu, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan terjadi pada Januari hingga Februari 2026. Namun, bagi sebagian besar wilayah Sumatera, kecuali Bengkulu dan Lampung, puncak hujan diperkirakan sudah terjadi pada Desember 2025.
Artinya, perayaan Natal 2025 akan dilalui dalam kondisi cuaca yang relatif basah. BMKG juga telah merilis prakiraan harian untuk periode 15 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Pada rentang 15-22 Desember, hujan lebat yang disertai petir diperkirakan melanda wilayah selatan Sumatera dan sebagian besar Jawa bagian barat. Kondisi serupa diprediksi berlanjut hingga akhir Desember, sehingga kewaspadaan ekstra sangat penting saat Natal 2025.
BMKG mengungkapkan sejumlah fenomena atmosfer yang aktif selama periode Natal 2025. Aktivitas Monsun Asia, Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan Kelvin turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan.
Selain itu, terdeteksi potensi bibit siklon dan siklon tropis, kondisi La Niña lemah, serta Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Seluruh dinamika ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan, terutama pada minggu kedua Desember 2025 hingga awal Januari 2026.
BMKG juga terus memantau keberadaan bibit siklon 93W di Laut Filipina dan 91S di Samudra Hindia barat Sumatera. Faktor-faktor tersebut menjadikan perayaan Natal 2025 perlu dijalani dengan kesiapsiagaan ekstra.
Tips Merayakan Natal 2025 di Musim Hujan
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk merayakan Natal 2025 di tengah musim hujan, sebagaimana diolah dari berbagai sumber:
1. Pantau Prakiraan Cuaca
Memantau prakiraan cuaca adalah langkah awal yang krusial. Informasi ini membantu jemaat menentukan waktu terbaik untuk berangkat ke gereja atau mengunjungi keluarga, serta menyesuaikan jadwal perjalanan untuk menghindari risiko keterlambatan akibat kondisi jalan yang buruk.
2. Siapkan Perlengkapan Hujan
Perlengkapan seperti payung, jas hujan, dan alas kaki antiselip sangat penting untuk melindungi diri dari basah dan dingin. Bagi yang membawa anak-anak atau lansia, perlengkapan tambahan perlu disiapkan untuk menjaga kenyamanan.
3. Berangkat Lebih Awal
Kondisi hujan seringkali menyebabkan kemacetan dan jarak pandang terbatas. Berangkat lebih awal dapat membantu menghindari rasa tergesa-gesa dan memberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri secara rohani sebelum ibadah.
4. Pilih Pakaian yang Hangat dan Nyaman
Gunakan pakaian yang rapi, hangat, dan menyerap keringat. Bahan yang cepat kering serta jaket ringan dapat menjadi pilihan tepat untuk melindungi tubuh dari udara dingin.
5. Waspadai Jalan Licin dan Genangan
Jemaat diimbau untuk berjalan lebih hati-hati di area parkir dan halaman gereja. Menghindari titik rawan genangan dapat mencegah kecelakaan kecil dan memastikan keselamatan perjalanan.
6. Dukung Ibadah yang Aman dan Tertib
Panitia gereja perlu memastikan area ibadah bebas kebocoran dan lantai tidak licin. Pengaturan parkir yang tertib juga membantu kelancaran arus jemaat, menciptakan rasa nyaman bagi semua pihak.
7. Jaga Kesehatan Tubuh
Perubahan cuaca dapat menurunkan daya tahan tubuh. Konsumsi makanan bergizi, minuman hangat, dan istirahat yang cukup sangat dianjurkan agar tubuh tetap bugar selama perayaan.
8. Tetap Tebar Kasih
Musim hujan sering membawa dampak sosial. Natal 2025 menjadi momen yang tepat untuk menebar kasih dan kepedulian, misalnya dengan berbagi bantuan kepada sesama yang membutuhkan, sebagai wujud nyata semangat Natal.
Sumber: Grid.id