Kabar tak sedap datang dari sutradara Hanung Bramantyo yang harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) bertepatan saat istrinya, Zaskia Adya Mecca, tengah bertugas sebagai relawan banjir di Sumatra.
Situasi darurat tersebut terungkap melalui unggahan Zaskia di akun Instagram pribadinya. Ia mengabarkan bahwa Hanung masuk UGD, sementara putra bungsu mereka, Kama, juga dikabarkan jatuh sakit.
Mengetahui kondisi suami dan anak-anaknya, Zaskia memutuskan untuk segera menghentikan aktivitasnya sebagai relawan dan kembali ke Jakarta. Ia mengungkapkan rasa ingin segera mendampingi keluarga.
“Nangis di pintu pesawat bandara Kualanamu, Medan. Kembali dari Takengon, langsung ambil last flight ke Jakarta. Karena ditengah perjalanan balik, dikabarkan Kama demam & Suami ke Ugd. Hati tetap tenang krn yakin dua pasienku ini bisa tertangani dengan baik. Hanya ingin hadir secepatnya secara raga disamping mereka,” tulis Zaskia dalam unggahannya.
Dalam percakapan yang dibagikan, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa kondisinya menurun drastis hingga harus dibawa ke UGD. Ia mengalami flu dan sesak napas, sementara Kama demam.
Meskipun sempat panik, Zaskia mengaku tetap tenang karena Hanung telah mendapat penanganan medis. Namun, ia merasa berat meninggalkan Sumatra setelah berhari-hari menjadi relawan, terlebih ia tersentuh melihat kondisi para korban banjir.
Zaskia tak kuasa menahan air mata saat berpamitan dengan para korban dan petugas di bandara. Momen haru terjadi ketika beberapa orang mengucapkan terima kasih atas bantuannya, seolah mereka merasa satu dalam musibah tersebut.
“Kak, terima kasih ya! Terimakasih sudah membantu KAMI (kami? disini aku udah terharu. Si bapak petugas airport sudah merasa menjadi satu dengan saudara2 kita yag kena musibah),” tiru Zaskia percakapan dengan petugas imigrasi.
Perasaan haru itu berlanjut saat ia kembali disapa oleh orang lain di bandara yang juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat Sumatra.
Puncak emosinya terjadi saat petugas tiket memindai kartu keberangkatannya. Ucapan terima kasih yang tulus dari petugas bandara membuatnya berlinang air mata.
“Kak zaskia, terima kasih sekali untuk bantuannya buat kami semua di Sumatera. Terima kasih ya kak.. kami sangat terbantu,” ujar petugas tiket.
Zaskia mengaku bingung apakah tangisnya disebabkan oleh kabar suaminya yang masuk UGD, kelelahan perjalanan, atau kesedihan melihat kondisi para penyintas bencana.
Pengalaman menjadi relawan banjir di Sumatra memberinya banyak pelajaran dan cerita haru, terutama saat ia menerima ungkapan terima kasih yang mendalam dari masyarakat.
“3 orang berbeda dipenghujung malam ku menyatakan terima kasih untuk hal yang bukan mereka penerima manfaatnya. Itu berarti semua masyarakat sudah menjadi satu. Semua saling merasakan musibah ini walau tidak terdampak langsung. Itu yang bikin terharu,” jelasnya.
Ia menambahkan, persatuan dan rasa persaudaraan yang ia saksikan sungguh menyentuh hati. Perasaan campur aduk antara patah hati melihat lokasi bencana, bertemu penyintas, dan kabar buruk keluarga membuat air matanya tak terbendung.
Sumber: Grid.id






