Aktor Hamish Daud akan segera menyapa penggemar melalui film terbarunya yang bertajuk Malam 3 Yasinan. Kali ini, suami Raisa ini mencoba genre horor untuk pertama kalinya, sebuah langkah yang cukup mengejutkan mengingat kiprahnya di dunia perfilman.
Proses keterlibatan Hamish dalam film ini ternyata tidak melalui audisi konvensional. Ia mengaku ‘dijebak’ oleh teman-teman dekatnya dalam sebuah acara santai yang ternyata berujung pada penawaran peran.
Kejadian bermula pada akhir tahun lalu. Hamish diundang ke kediaman sutradara, Yani, dengan alasan sekadar berkumpul bersama rekan-rekan satu geng. Tanpa firasat apa pun, ia datang dengan santai.
“Oke, aku mau mulai dari akhir tahun lalu. Saya diajak ke rumahnya Yani, katanya bakal kumpulan teman-teman. Teman-teman ini geng kita semua. Ini anak saya casting doang. Ajak main doang, main doang,” ungkap Hamish Daud di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Setibanya di lokasi, suasana terasa berbeda dari pertemuan biasa. Hamish melihat ada meja yang tertata agak formal dan teman-temannya menunjukkan gelagat mencurigakan.
“Terus pas nyampe, ada meja agak formal gitu, terus duduk. Terus saya diam-diam pada lihat. Terus ngobrol-ngobrol bisik-bisik. Enggak apa-apa. Ternyata aku jadi casting mereka,” bebernya.
Meskipun merasa prosesnya seperti ‘casting internal’ yang tak terduga, Hamish tidak merasa keberatan. Hubungan dekatnya dengan tim produksi dan sutradara menjadi faktor utama.
“Aku enggak tahu. Tapi ya karena kita udah lama kenal, jadi kayak internal casting terus. Jadi ajakannya sebenarnya, ‘Pai, yuk ngebah.’ Katanya casting,” jelas Hamish.
Dalam momen pengamatan yang diam-diam itu, sutradara Yani sedang menganalisis kesesuaian Hamish untuk karakter yang ditawarkan. Keputusan pun akhirnya diambil.
“Dan Ibu Horor 1 ini bilang, ‘Oke, saya main horor.’ Iya betul. Masih belum ngomong, masih kayak analisis dari jauh,” tambahnya.
Pengalaman perdana di genre horor ini disebut Hamish sangat menyenangkan. Ia menyoroti chemistry kuat antar pemain yang terjalin secara alami, bahkan sering kali mengarah pada improvisasi di luar naskah.
“Kita harus nyambung dan ini film seru karena yang aku paling suka itu setelah beberapa hari kita pada lepasin skrip dan banyak yang improve dan sesuai dengan set kita, dengan scene kita,” tutur Hamish.
Kebersamaan tim produksi tidak hanya terjadi saat syuting, tetapi juga di balik layar hingga larut malam. Hamish merasa emosi dan perasaan nyata para pemain terekam dengan baik dalam film.
“Dan chemistry yang kita dapat, kita kan semua penonton bareng dari kita, sampai pagi bersama. Banyak passion dan itu aku rasa kelihatan juga di gambar. The realness of the feeling,” ujarnya.
Dalam Malam 3 Yasinan, Hamish Daud akan memerankan karakter Baskara, seorang polisi dengan prinsip moral tinggi. Namun, karakternya dihadapkan pada dilema yang memaksanya berkompromi.
“Saya di sini berperan sebagai namanya Baskara, polisi. Dan di sini saya terjebak karena saya sayang banget sama istri,” ungkap Hamish.
Konflik batin menjadi tantangan utama perannya. Sebagai penegak hukum, Baskara harus menghadapi situasi rumit yang melibatkan kehidupan pribadinya.
“Sebagai polisi ada moral tinggi. Cuma saya juga punya kehidupan keluarga yang ternyata banyak internal compromise (kompromi batin) yang internal lah,” jelasnya.
Hamish berharap penonton dapat menikmati film yang merupakan hasil kerja kerasnya bersama seluruh tim.
“Tapi ya, I hope you guys enjoy the movie. Siap, terima kasih,” tutup Hamish Daud.
Film Malam 3 Yasinan dijadwalkan tayang pada 8 Januari 2026.
Sumber: Grid.id






