Music

Givri Taj Rilis Lagu ‘Di Mana Hatimu’, Ungkap Kekecewaan Perempuan Dikhianati Pasangan

Advertisement

Pedangdut Givri Taj kembali merilis karya terbarunya yang bertajuk Di Mana Hatimu. Lagu ini tidak hanya menyajikan melodi dangdut modern, tetapi juga mengangkat kisah pilu tentang kesetiaan yang berujung kekecewaan.

Kisah Pengkhianatan dalam Lirik

Lagu Di Mana Hatimu bercerita tentang seorang perempuan yang telah memberikan kesetiaan penuh kepada pasangannya, namun justru harus menghadapi kenyataan pahit berupa pengkhianatan. Melalui liriknya, Givri Taj ingin merepresentasikan pertanyaan mendalam dari perempuan yang merasa dikhianati oleh orang yang paling dicintai.

“Lagu ini bercerita tentang perempuan yang sudah setia, tidak macam-macam, tapi pasangannya justru bermain di belakang. Akhirnya dia bertanya, ‘Aku bisa setia seperti ini, tapi kamu kenapa tidak? Hatimu di mana?” ujar Givri saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Menurut Givri, tema lagu ini tidak hanya mewakili pengalaman pribadinya, tetapi juga perasaan banyak perempuan di luar sana yang pernah mengalami hal serupa. Meskipun bertema kesedihan, lagu ini tetap dikemas dengan nuansa musik yang upbeat dan mengajak pendengar untuk bergoyang.

Dangdut Modern dengan Sentuhan Mewah

Givri Taj memilih genre dangdut modern untuk lagu Di Mana Hatimu agar dapat diterima oleh semua kalangan. Aransemen musiknya dirancang agar terdengar kekinian, diawali dengan sentuhan melodi saxophone yang memberikan kesan mewah, kemudian dilanjutkan dengan beat yang energik di bagian tengah.

Advertisement

“Dangdutnya kita kemas semodern mungkin supaya tidak ketinggalan zaman. Jadi ada unsur mewah di depan, lalu tetap enak untuk joget di tengah,” jelasnya.

Target Rilis dan Produktivitas 2026

Proses syuting video klip untuk lagu Di Mana Hatimu telah rampung dilakukan dalam satu hari penuh. Givri Taj berharap single beserta video klipnya dapat segera dirilis setelah semua proses pengemasan selesai dengan kualitas maksimal.

Menjelang akhir tahun 2025, Givri mengungkapkan fokusnya untuk mempersiapkan karya-karya baru. Ia menargetkan tahun 2026 sebagai momentum kebangkitan produktivitasnya, setelah beberapa rencana rilis di tahun ini belum sepenuhnya terealisasi.

“Semoga apa yang belum tercapai di 2025 bisa terwujud di 2026. Mohon doanya,” tutup Givri.

Advertisement