Sukses besar waralaba film horor Danur yang kini memasuki babak akhir dengan Danur 4: The Last Chapter, ternyata menyimpan kisah penuh perjuangan bagi aktris Prilly Latuconsina. Selama satu dekade memerankan karakter ikonik Risa Saraswati, Prilly mengaku menghadapi masa-masa sulit saat pertama kali beralih ke layar lebar pada 2015.
Saat itu, Prilly harus berhadapan dengan pandangan skeptis publik yang meremehkannya karena latar belakangnya sebagai pesinetron. Stigma tersebut membuat Prilly berjuang keras untuk membuktikan kemampuannya di industri film.
“Saat saya mendapatkan tawaran Danur (pertama), itu saya sangat struggling sekali untuk berpindah dari sinetron ke film,” ungkap Prilly Latuconsina dalam konferensi pers di MD Place, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
Ia menambahkan, “Karena pada saat itu, ada stigma bahwa ‘Oh kayaknya artis sinetron enggak bagus kalau main film’.”
Pandangan negatif tersebut tak pelak memengaruhi mental Prilly. Ia merasa kurang mendapat kepercayaan publik untuk berakting di layar lebar, yang berujung pada hilangnya rasa percaya diri.
Keraguan Prilly semakin memuncak mengingat novel Danur merupakan karya yang sudah populer. Beban moral terasa begitu berat, bahkan sempat membuatnya mempertanyakan keputusan rumah produksi yang memilihnya.
“Saya makin ragu lagi. Kenapa saya sih? Kan masih banyak aktor-aktor lain yang udah punya track record akting, bisa bawa penonton ke bioskop. Kenapa saya?” kenangnya.
Situasi industri film horor Indonesia pada 2015 juga menjadi tantangan tersendiri. Genre ini kerap diasosiasikan dengan kualitas rendah atau adegan dewasa, sehingga keputusan Prilly terjun ke dalamnya justru menuai cibiran.
“Saya main film horor tuh, aduh, udah di-bully karena dari artis sinetron, tiba-tiba main film horor yang industrinya lagi enggak mendukung. Ini keputusan yang tepat bukan ya?” tutur aktris berusia 29 tahun itu.
Namun, keyakinan dari produser Manoj Punjabi dan Casting Director Sanjay Mulani menjadi pendorong besar bagi Prilly untuk mengambil langkah berani tersebut. Ia bertekad untuk belajar akting secara mendalam demi mematahkan stigma yang melekat.
Perjudian itu membuahkan hasil manis. Film Danur sukses besar di pasaran, meraih 80.000 penonton di hari pertama penayangannya dan total jutaan penonton.
“Akhirnya banyak komen-komen di media sosial pada saat itu, ‘Oh ternyata Prilly bisa akting ya?’. Karena waktu itu orang kayaknya enggak yakin saya bisa akting,” ujarnya.
Bagi Prilly, Danur bukan sekadar film horor biasa. Film ini menjadi gerbang penting yang mengubah perjalanan kariernya. Danur membuktikan bahwa batasan medium karya, baik sinetron, serial, maupun film, seharusnya tidak mendiskriminasi kemampuan seorang aktor.
“Makanya saya berterima kasih banget film Danur bisa menjadikan saya (seperti) hari ini,” tutup Prilly.
Dalam Danur 4 The Last Chapter, Prilly akan kembali menghidupkan karakter Risa. Ia akan beradu akting dengan Zee Asadel yang memerankan Riri, adik Risa. Film yang diadaptasi dari buku Risa Saraswati ini disutradarai oleh Awi Suryadi, dengan naskah ditulis oleh Lele Laila. Danur 4 dijadwalkan rilis pada tahun 2026.
Sumber: Grid.id






