Anggota DPR RI Verrell Bramasta menyoroti dugaan penyelewengan dana hibah senilai Rp 7,1 miliar untuk pembinaan atlet difabel di Kabupaten Bekasi. Isu ini mencuat terkait kasus korupsi yang melibatkan pengurus National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi.
Verrell menyayangkan dana yang seharusnya digunakan untuk pengembangan atlet disabilitas justru diduga disalahgunakan. Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga, ia mendesak pemerintah untuk segera menindaklanjuti laporan serius ini.
“Ini bukan sekadar soal administrasi. Ada dugaan abuse of power. Atlet yang sudah mengharumkan nama daerah justru diperlakukan tidak manusiawi,” ujar Verrell dalam keterangan resminya, Minggu (7/12/2025).
Ia menekankan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang martabat, keadilan, dan kesempatan. Oleh karena itu, Verrell meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan dana tersebut.
“Saya juga meminta memastikan hak 22 atlet NPCI Bekasi dipenuhi, dan memperkuat mekanisme pengawasan agar praktik serupa tidak terus berulang di daerah lain. Kalau mereka bisa berjuang untuk merah-putih, maka negara wajib berjuang untuk mereka juga,” tuturnya.
Dua Pengurus NPCI Bekasi Jadi Tersangka
Sebelumnya, Polres Metro Bekasi telah menetapkan dua pengurus inti NPCI Kabupaten Bekasi sebagai tersangka. Mereka adalah Ketua NPCI Kabupaten Bekasi, Kardi Leo (KD), dan mantan bendahara, Norman Julian (NY).
Kasus ini terkait dugaan korupsi dana hibah Rp 7,1 miliar untuk tahun anggaran 2024. Kardi diduga menggunakan sekitar Rp 2 miliar untuk kepentingan pribadi dan politik, termasuk biaya kampanye sebagai calon legislatif. Sementara Norman diduga menerima Rp 1,79 miliar yang digunakan untuk membeli dua unit Toyota Innova Zenix atas nama anggota keluarga.
Perhatian Verrell pada Atlet Difabel
Kepedulian Verrell Bramasta terhadap atlet difabel bukanlah hal baru. Jauh sebelum kasus NPCI Kabupaten Bekasi mencuat, ia telah menunjukkan perhatiannya melalui berbagai kegiatan.
Verrell pernah menerima audiensi dari para atlet NPCI Bekasi yang mengadukan masalah seperti gaji tertunda, ketidakjelasan jabatan, hingga dugaan pemecatan sepihak. Pengalaman ini membuatnya melihat langsung ketimpangan perlindungan terhadap atlet disabilitas yang kerap terjadi secara sistemik.
Ia juga pernah menghadiri acara Fun Paralympic Karawang, di mana ia turut bermain tenis meja dan voli duduk bersama para atlet difabel. “Baru kali ini saya merasakan bisa bermain voli duduk. Saya benar-benar salut dengan dedikasi mereka,” ungkapnya.
Sumber: Detik.com






