Band rock alternatif for Revenge resmi merilis album kelima mereka yang bertajuk Perayaan Patah Hati – Babak 2 pada 11 Desember 2025. Album ini menjadi penutup dari rangkaian cerita kehilangan dan proses bangkit yang telah diusung sejak perilisan Babak 1 pada tahun 2022.
Sesi dengar album yang digelar di Studio CGV Grand Indonesia pada Rabu malam (10/12/2025) menampilkan visualisasi laut dan pantai sebagai representasi tema keseluruhan lagu. Album ini digarap sejak 2023 dan telah digaungkan melalui perilisan single “Sadrah” pada 2024.
Vokalis for Revenge, Boniex Nur, menjelaskan bahwa Babak 2 ini mengajak pendengar memasuki fase penerimaan setelah melalui cerita kehilangan. “Jika album sebelumnya berisi tentang kehilangan, di album ini, kami mengajak pendengar untuk masuk ke fase penerimaan. Ada secercah cahaya terang yang kami bawa di antara cerita tragis yang kita alami,” ujar Boniex.
Ia menambahkan, tema ini memperkuat ajakan merayakan patah hati yang telah menjadi ciri khas single mereka beberapa tahun terakhir. Pemilihan visualisasi pantai dan laut, menurut Boniex, merepresentasikan siklus emosi yang bergejolak.
“Laut menjadi siklus kehilangan. Ombak di laut itu bisa besar, bisa tiba-tiba ombaknya tenang. Kalau di Babak 1 itu kan semua ceritanya tentang kehilangan, tapi di Babak 2 ini, buat kalian yang merasakan kehilangan, patah hati, terombang-ambing, marilah ke tepian karena di tepian ada for Revenge menyambut kalian,” tutur Boniex.
Bassis Izha mengkonfirmasi bahwa Babak 2 diperlukan untuk melengkapi cerita dari album sebelumnya. “Album yang kemarin adalah perayaan patah hati Babak 1, nggak afdol aja kalau tidak ada Babak 2 dari Perayaan Patah Hati. Dan album ini sebagai konklusi,” katanya.
Proses Pengerjaan yang Menantang
Boniex mengakui proses pengerjaan Babak 2 terasa lebih berat dibandingkan album sebelumnya. Kendala utama adalah cedera kaki yang dialami drummer, Achims Pribadi (Cimot), yang tetap memaksakan diri untuk proses rekaman.
“Betul, dia memaksakan recording padahal kita lihat lagi kesakitan,” ungkap Boniex. Cimot membenarkan, “Jadi Babak 2 ini terasa lebih berat karena gua cedera kaki namun tetap menjalani proses recording, dengan kesakitan.”
Untuk menjaga kualitas album, band memutuskan menunggu kesembuhan Cimot. “Akhirnya kita tungguin sampai dia sembuh, karena kita enggak mau gebugan drumnya diisi oleh orang ataupun midi,” jelas Izha.
Kolaborasi Lintas Genre
Head of Artists & Repertoire Sony Music, Keke Kananta, menyebutkan album ini melibatkan banyak kolaborator baru, memperpanjang proses kreatifnya. Tiga single telah dirilis sebelumnya bersama Wira Nagara (“Kala Luka Berpesta”), Elsa Japasal (“Menunggu Giliran”), dan Stand Here Alone (“Untuk Kau yang Di Sana”).
Album ini juga menampilkan kolaborasi dengan Vicky Mono (DeadSquad) dan Lomba Sihir. Boniex menjelaskan pemilihan Lomba Sihir untuk lagu “Selamat Merayakan” bertujuan menghadirkan nuansa yang lebih “festive dan happy”.
Sementara itu, Vicky Mono dipilih untuk lagu “Bernama Karma” karena karakternya dianggap paling tepat menghidupkan lagu bernuansa amarah tersebut. “Sesuai karakter lagu ‘Bernama Karma’ yang penuh amarah, rasanya Vicky adalah sosok paling tepat untuk memberi nyawa di lagu itu,” ungkap Boniex.
Album Perayaan Patah Hati – Babak 2 memuat total 14 lagu, termasuk “Ribuan Luka”, “Bernama Karma” (ft. Vicky Mono), “uKYdS” (ft. Stand Here Alone), “Penyangkalan”, “Semula”, “1/1”, “Bandung Hari Ini”, “Sadrah”, “Saat Kubenci Dunia dan Seisinya”, “Kala Luka Berpesta” (ft. Wira Nagara), “Menunggu Giliran” (ft. Elsa Japasal), “Nama-Nama yang Pergi”, “Selamat Merayakan” (ft. Lomba Sihir), dan “Hidup”. Rilisan ini juga menandai debut for Revenge bersama Sony Music Indonesia.
Sumber: Grid.id
