Aura Kasih Pilih Bisnis Ternak Ayam dan Bertani: Kembali ke Akar Kebutuhan Pokok

Artis Aura Kasih menjajal dunia bisnis dengan fokus pada sektor yang tak biasa: peternakan ayam dan pertanian. Keputusan ini diambilnya bukan karena ikut-ikutan tren, melainkan berdasarkan prinsip kebutuhan dasar manusia yang tak lekang oleh waktu.

Pelantun lagu “Mari Bercinta” ini menegaskan bahwa dirinya bukan tipe orang yang mudah terpengaruh oleh tren atau Fear of Missing Out (FOMO). “Aku dari dulu bisnis emang enggak suka FOMO. Orang lagi heboh apa, aku ikut, enggak,” ujar Aura Kasih saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

Bagi Aura, bisnis harus berlandaskan pada kebutuhan esensial. Ia melihat pentingnya kembali ke sektor tradisional yang menjamin ketersediaan pangan. “Waktu itu aku dibilang ini nanti kita akan balik ke tradisional. Karena lihatlah sekarang keadaan di Indonesia seperti ini,” jelasnya.

“Jadi kalau aku tetap ya gue mau balik ke tradisional. Karena semua orang butuh makan, semua orang butuh ayam, semua orang butuh sayuran,” imbuhnya, menekankan vitalnya sektor pangan.

Alasan Memilih Bisnis Ternak Ayam

Pilihan Aura untuk fokus pada peternakan ayam pedaging didasari oleh potensi pasar yang besar. Ayam merupakan sumber protein yang paling terjangkau dan dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.

“Karena ayam tuh protein termurah ya di Indonesia, apalagi. Semua orang pasti makannya ayam. Termurah itu. Jadi ya kebutuhannya juga lumayan banyak,” papar artis berusia 37 tahun tersebut.

Meskipun enggan merinci lokasi persisnya, Aura mengonfirmasi bahwa peternakannya berlokasi di wilayah Jawa. Ia terlibat langsung dalam operasional bisnisnya, mulai dari belajar dari peternak lain hingga mempekerjakan staf profesional.

“Belajar sendiri. Aku juga hire-hire orang juga, teman-teman aja. Terus kayak sharing sama peternak, terus diajarin,” tambahnya, menunjukkan keseriusannya dalam mengelola usaha tersebut.

Kembali ke Kampung Lewat Pertanian

Selain peternakan ayam, Aura Kasih juga merambah ke sektor pertanian, mengelola perkebunan dan sawah. Langkah ini ia sebut sebagai bentuk “kembali ke kampung”, mengingat latar belakangnya yang berasal dari daerah.

“Ya kita back to kampung ya. Saya kan orang kampung, jadi kita balik ke kampung lagi,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Bisnis pertanian ini telah memberikan manfaat nyata bagi Aura. Ia mengaku kini telah mampu memenuhi kebutuhan beras rumah tangganya secara mandiri. Sebagian hasil panen juga dibagikan kepada warga yang menjaga sawahnya.

“Kalau sawah, kebun sih merasakan hasilnya banget. Jadi aku enggak perlu repot beli beras tuh. Jadi sebagian juga aku kasih ke beberapa warga yang jagain sawah,” tuturnya.

Menutup pembicaraan, Aura Kasih menyimpulkan bahwa kebutuhan pokok seperti pangan jauh lebih fundamental dibandingkan gaya hidup mewah. “Kita mau punya Ferrari, mau punya Lambo, tetap makan kan gitu. Berarti kan (pangan) kebutuhan,” pungkasnya.

Sumber: Grid.id