Gus Baha menegaskan, keberhasilan tidak selalu ditentukan oleh latar belakang atau kecerdasan intelektual saat lahir, melainkan oleh perjalanan hidup yang dijalani.
Kecerdasan Akademis vs. Spiritualitas
Gus Baha juga mengungkapkan pandangannya tentang orang-orang yang memiliki kecerdasan akademis tinggi.
Ia mencatat bahwa seringkali, mereka yang berfokus pada pendidikan formal dan materi justru mengabaikan aspek spiritual dan moral.
Dalam dunia yang semakin kompetitif, mereka lupa akan pentingnya iman dan taqwa.
Sebaliknya, individu yang mendalami ajaran agama dan nilai-nilai spiritual biasanya lebih siap menghadapi berbagai tantangan hidup.
Mereka dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya.
Pendekatan ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara pendidikan formal dan spiritual dalam mencapai kesuksesan.
Baca juga: Ngaji Gus Baha: Merayakan Kematian, Filosofi Hidup Jalaluddin Rumi
Rendah Hati: Kunci dari Kesuksesan
Gus Baha memberikan nasihat penting agar kita tidak terjebak dalam rasa sombong atas pencapaian yang diraih.
Kesuksesan, baik dalam karir maupun materi, harus disertai dengan sikap rendah hati.