Dalam ceramahnya yang menggugah, Gus Baha menjelaskan fenomena menarik di masyarakat: banyak orang yang dianggap bodoh justru berhasil meraih kekayaan.
Pesan-pesan yang disampaikan dalam ceramahnya tidak hanya relevan untuk dunia ekonomi, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah inti dari pemikiran Gus Baha yang memaparkan hubungan antara kekayaan, kebodohan, dan spiritualitas.
Harta: Anugerah dari Allah
Gus Baha memulai dengan menekankan bahwa semua harta dan kemakmuran yang dimiliki manusia adalah karunia dari Allah.
Dalam pandangannya, rezeki bukanlah hak milik kita, melainkan titipan yang harus disyukuri.
Pendekatan ini memberikan sudut pandang bahwa segala sesuatu yang kita miliki seharusnya dipandang sebagai anugerah, bukan hasil dari usaha semata.
Baca juga: Ngaji Gus Baha: Kekayaan Alam Indonesia Melimpah, Namun Banyak Masyarakat dalam kondisi sulit
Kisah Nabi Musa AS: Pelajaran dari Kebodohan
Salah satu contoh menarik yang diangkat oleh Gus Baha adalah kisah Nabi Musa AS.
Meski Nabi Musa dilahirkan dalam kondisi yang dianggap lemah dan bodoh, Allah memilihnya untuk memimpin bangsa Israel dan menghadapi penguasa Mesir yang zhalim.
Ini menunjukkan bahwa seseorang yang dianggap tidak berdaya bisa menjadi sosok yang kuat dan bijaksana melalui pengalaman hidup.