Platform seperti TikTok memberikan ruang bagi mereka untuk berekspresi dan berkomunikasi dengan dunia luar, namun juga dapat menjadi bumerang ketika konten yang mereka unggah memicu kontroversi.
Yanti bukanlah satu-satunya TKW yang memanfaatkan TikTok sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau sekadar berinteraksi dengan pengikutnya.
Akan tetapi, kasus Yanti menjadi sorotan karena ia dianggap melampaui batas-batas yang diterima oleh sebagian masyarakat.
Hal ini memicu perdebatan tentang etika, nilai, dan bagaimana TKW diharapkan menjaga citra mereka sebagai perwakilan pekerja Indonesia di luar negeri.
Baca juga:Video Syur Yanti TKW Taiwan di TikTok Viral, Netizen: Harga Dirimu Sebatas Gift Paus?
Kesimpulan: Antara Popularitas dan Kontroversi
Kisah Yanti, TKW asal Lampung, yang viral di TikTok, menjadi potret nyata bagaimana kehidupan para pekerja migran di era digital.
Di satu sisi, mereka memiliki kesempatan untuk meraih popularitas dan penghasilan melalui platform media sosial.
Di sisi lain, tindakan mereka selalu dalam pengawasan publik, yang tak ragu memberikan penilaian tajam ketika merasa ada yang salah.
Dalam kasus ini, Yanti menjadi contoh bagaimana keseimbangan antara popularitas dan etika menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang memutuskan untuk menjadi konten kreator di dunia maya.
Bagaimanapun, fenomena ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia digital, tindakan kecil bisa membawa dampak besar dan memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat.(*)