Setiap tahun pada 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN), yang menjadi simbol penting dalam sejarah perjuangan bangsa.
Hari ini didedikasikan untuk mengenang kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk memperingati momen bersejarah ini, para khatib di masjid-masjid seluruh negeri bisa membawakan khutbah Jumat bertema Hari Santri, menyampaikan pesan tentang jihad, cinta tanah air, dan semangat pengabdian.
Peringatan Hari Santri Nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk merefleksikan pentingnya peran santri dalam sejarah dan masa kini.
Khutbah Jumat yang mengangkat tema ini dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat nasionalisme kepada umat.
Berikut ini adalah poin-poin utama yang bisa disampaikan dalam khutbah Jumat terkait Hari Santri Nasional.
Menghargai Perjuangan Santri untuk Kemerdekaan
Santri dan Kontribusinya: Sejak era penjajahan, santri telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perjuangan mereka tidak hanya terbatas pada pembelajaran agama, tetapi juga merambah ke bidang sosial, politik, dan militer.
Fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menjadi simbol penting bagaimana santri menggerakkan jihad melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Jihad dalam Konteks Pembelaan Negara: Jihad yang dimaknai oleh para ulama saat itu bukan sekadar perang fisik, tetapi juga perjuangan dalam arti yang lebih luas.