Dalam sebuah kesempatan, Gus Baha menjelaskan bagaimana Rumi menghadapi kematiannya.
Konon, menjelang ajalnya, Rumi memberi pesan kepada para muridnya untuk tidak merasakan kesedihan.
Ia mengatakan: “Jangan pikirkan kerinduan terhadap dunia ini. Mari kita bersenang-senang dan bergembira.”
Pesan ini mengajak kita untuk melihat kematian sebagai sebuah perayaan, bukan sebagai momen penuh duka.
Dengan penuh semangat, Rumi ingin meninggalkan dunia dengan megah, dikelilingi oleh tawa dan kebahagiaan, bukan air mata.
Dalam pandangan Gus Baha, ajaran Rumi memberikan pelajaran berharga bahwa kematian adalah sebuah pintu menuju keabadian, dan seharusnya disambut dengan penuh rasa syukur.
Merayakan Kehidupan dan Kematian
Rumi bukan hanya mendorong kita untuk merayakan kematian, tetapi juga mengajak kita untuk hidup dengan sepenuh hati.
Filosofinya mengajarkan bahwa kehidupan dan kematian saling terkait, dan kita harus menghargai setiap momen yang kita miliki.
Dalam syair-syairnya, Rumi seringkali mengungkapkan bahwa cinta adalah inti dari segala sesuatu, dan dengan mencintai, kita menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya.