Menyebarkan atau mengakses konten negatif dapat menimbulkan dampak hukum bagi yang terlibat.
Beberapa netizen sudah mulai mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh kabar sensasional ini.
Salah satu imbauan yang banyak beredar adalah untuk menghormati privasi Abidzar dan keluarganya serta tidak menyebarluaskan konten yang belum tentu benar.
Banyak yang menyadari bahwa tindakan seperti ini dapat merusak reputasi seseorang, apalagi jika tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung tuduhan tersebut.
Privasi dan Etika Digital
Peristiwa ini membuka kembali diskusi tentang pentingnya menjaga etika di dunia digital. Penyebaran foto-foto yang belum terverifikasi kebenarannya bisa menyebabkan kerugian besar, baik bagi pihak yang difitnah maupun bagi mereka yang terlibat dalam penyebarannya.
Terlebih lagi, kasus ini melibatkan anak dari seorang tokoh agama ternama, yang tentunya menambah sensitivitas permasalahan ini.
Dalam konteks yang lebih luas, isu ini menegaskan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat.
Dalam era di mana informasi begitu mudah diakses dan disebarkan, masyarakat diharapkan untuk lebih cerdas dalam memilah-milah informasi yang mereka terima, serta memastikan keaslian konten sebelum menyebarkannya lebih jauh.
Penutup
Kasus foto viral yang diduga menampilkan Abidzar Al Ghifari ini menciptakan kehebohan tersendiri di jagat media sosial.
Meski banyak yang meragukan keaslian foto tersebut, publik masih menunggu klarifikasi resmi dari Abidzar atau pihak terkait.