Selebriti – Film horor “Smile 2” membawa penonton ke dalam perjalanan penuh ketegangan dan kejutan.
Disutradarai dan ditulis oleh Parker Finn, sekuel dari film pertama ini tidak hanya menawarkan teror murni, tetapi juga memperkenalkan tema baru yang relevan dengan ketenaran dan tekanan publik.
Film ini juga membuka peluang untuk kelanjutan waralaba di masa depan, dengan arah baru yang segar.
Pembuka yang Mencekam
Cerita dimulai dengan adegan menegangkan di sebuah apartemen milik seorang pengedar narkoba, tempat di mana karakter utama, Skye Riley—seorang bintang pop fiksi—berada.
Skye, yang diperankan oleh Naomi Scott, sedang terjebak dalam percakapan aneh dengan pengedar narkoba itu.
“Apakah kamu percaya dengan hal-hal aneh?” tanya sang pengedar sambil menghisap kokain.
Namun, percakapan tersebut dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk saat pengedar tersebut tersenyum menyeramkan dan menghantam kepalanya dengan beban gym seberat 35 pon, hingga tak tersisa selain kekacauan berdarah.
Baca juga: Review “Smile 2: Lahirnya Franchise Horor Baru yang Lebih Mengerikan”
Momen yang Tepat
“Smile 2” dirilis pada saat yang tepat, menjelang Halloween dan pemilu, di mana senyum palsu menyelimuti segala sesuatu—mulai dari labu hingga politisi.
Dengan kegagalan box-office “Joker: Folie à Deux” yang turut menghiasi momen ini, film ini berhasil memanfaatkan suasana penuh ketegangan tersebut dengan sempurna.
Seperti pendahulunya, film ini masih menjembatani elemen horor artistik dengan slasher berdarah yang tak kenal ampun.
Fokus pada Ketenaran dan Kehancuran