Ia menceritakan bahwa manajer dari grup K-pop lain yang berada di bawah naungan HYBE pernah menginstruksikan anggotanya untuk mengabaikan dirinya saat mereka bertemu.
Hal ini menciptakan suasana yang tidak nyaman dan memperkuat perasaan ketidakberdayaannya.
Kutipan Hanni:
“Saya tidak mengerti mengapa hal ini harus terjadi pada saya. Namun, masalah ini bukan kejadian satu kali. Jika saya tidak melapor, hal ini akan diabaikan begitu saja.
Dan siapa pun bisa menghadapi hal seperti ini. Saya melapor karena saya tidak ingin orang lain mengalami hal ini,” ujarnya.
Baca juga: Air Mata Hanni NewJeans Menetes di Majelis Nasional: Kesaksian Bullying di Industri Idol K-popidak Ramah
Hanni mengungkapkan bahwa selama menjadi anggota NewJeans, dia merasakan adanya “getaran tertentu” yang menciptakan rasa tidak hormat di dalam perusahaan.
Dia menambahkan bahwa perasaan tersebut bukan sekadar ilusi, melainkan merupakan kenyataan yang dia hadapi dalam aktivitas sehari-harinya sebagai artis K-pop.
Perasaan Tertekan:
“Sejujurnya saya yakin bahwa perusahaan membenci kami,” ungkapnya, menandakan adanya masalah sistemik yang lebih dalam dalam lingkungan kerja di industri K-pop.
Dukungan dari Publik dan Teman Sejawat
Hanni bukan satu-satunya yang mengalami hal seperti ini. Isu bullying di industri K-pop telah lama menjadi perhatian publik, dan banyak artis lainnya juga melaporkan pengalaman serupa.