Tangerang – Kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di Panti Asuhan Darussalam An’nur, Tangerang, semakin terbuka setelah seorang korban dari Jawa Timur turut angkat bicara.
Melalui pesan langsung (DM) yang dikirimkan kepada Ardini Grahani, seorang pengusaha dan donatur panti asuhan tersebut, korban memaparkan pengalaman pahit yang ia alami saat tinggal di panti asuhan yang dikelola oleh Abi Sudirman.
Berikut adalah beberapa poin penting dari pengakuan korban dan perkembangan kasus tersebut:
Identitas Korban yang Tidak Disebutkan
Korban, yang tidak ingin identitasnya diketahui publik karena telah menikah dan memiliki anak, berharap agar kasus ini segera diselidiki secara tuntas.
Ia meminta pihak berwenang untuk menangkap Abi Sudirman, yang kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). Korban merasa penting untuk berbicara meski memilih untuk menjaga privasinya.
“Saya tidak ingin menyebutkan nama karena saya sudah berkeluarga, tapi saya berharap pelaku bisa segera ditangkap,” tulis korban dalam pesan yang dikirimkan kepada Ardini Grahani.
Baca juga: Buronan Alif Firmansyah: Pelaku Pelecehan Anak di Panti Asuhan yang Masih Buron
Latar Belakang Korban: Anak Broken Home
Korban mengungkapkan bahwa ia adalah anak dari keluarga yang tidak utuh (broken home) dan dititipkan di Panti Asuhan Darussalam An’nur setelah neneknya meninggal dunia.
Korban mengaku terpaksa pindah dari Jawa Timur ke Jakarta karena kehilangan tempat tinggal.
“Saya terpaksa pindah ke Jakarta karena nenek saya meninggal pada 2011-2012, dan saya kemudian dititipkan ke panti asuhan ini,” ungkapnya.
Pengalaman Pelecehan Selama Tinggal di Panti Asuhan
Selama dua tahun tinggal di panti asuhan tersebut, korban mengaku mengalami pelecehan seksual oleh Abi Sudirman, pengelola panti.