Hal ini membuat grup merasa diasingkan dan tidak dihargai. Hanni menyatakan bahwa serangkaian tindakan seperti ini membuat anggota NewJeans merasa tidak diinginkan oleh perusahaan.
Ia pun berharap bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti HYBE, yang menaungi banyak bintang besar, dapat lebih melindungi artis mereka.
Seruan untuk Mengakhiri Bullying di Industri K-Pop
Hanni juga menekankan pentingnya saling menghormati di tempat kerja. Ia menyatakan bahwa bullying dan pelecehan seharusnya tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari artis K-pop.
“Saya sadar ini tidak akan menyelesaikan semua masalah di dunia, tetapi jika kita bisa saling menghormati, kita bisa mencegah bullying dan pelecehan di tempat kerja,” ucapnya dengan suara bergetar, beberapa kali menahan air mata saat berbicara.
Perselisihan Internal di Label NewJeans
Kasus bullying yang dialami Hanni juga terkait dengan perselisihan yang terjadi di dalam perusahaan. Grup NewJeans dikelola oleh Ador, anak perusahaan dari HYBE.
Perselisihan antara mantan CEO Ador, Min Hee-jin, dan HYBE telah memicu ketegangan di internal perusahaan.
Min Hee-jin, yang dianggap sebagai pencipta NewJeans, menuduh HYBE melakukan sabotase terhadap grup tersebut, yang akhirnya menyebabkan ia dicopot dari posisinya sebagai CEO.
Baca juga: Rain dan Kim Tae Hee Melanjutkan Bulan Madu ke Dua di Los Angeles?
Tanggapan dari Pihak Perusahaan
CEO Ador saat ini, Kim Ju-young, yang juga hadir dalam sidang, merespons pernyataan Hanni dengan menyatakan bahwa pihaknya tengah meninjau situasi tersebut.
Namun, hingga saat ini, belum ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim Hanni terkait bullying di tempat kerja. “Kami sedang menyelidiki, tetapi belum menemukan bukti yang konkret,” ujarnya.
Kritik Terhadap Tekanan Tinggi di Industri K-Pop
Industri K-pop dikenal dengan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap para artisnya, baik dari segi penampilan maupun perilaku.