Dalam pernyataannya, penyanyi yang lahir pada 1988 tersebut mengaku bahwa dirinya memang menolak permintaan penggemar untuk berfoto sebelum insiden kekerasan terjadi. Namun, ia menegaskan bahwa tidak mengenal orang yang melakukan kekerasan tersebut.
Tanggapan dari Korban dan Keluarganya
Pernyataan Jessi di media sosial tersebut memicu reaksi keras dari pihak korban dan keluarganya. Dalam sebuah program televisi berjudul “Crime Chief” yang tayang di JTBC pada 14 Oktober 2024, ibu korban mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap pernyataan Jessi.
Menurutnya, permintaan maaf Jessi tidak tulus, terutama karena Jessi mengklaim tidak mengenal pelaku kekerasan.
Ibu korban menyatakan bahwa dia merasa pernyataan Jessi penuh alasan yang tidak masuk akal. “Dia bilang pelaku kekerasan tiba-tiba muncul entah dari mana, itu tidak logis,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa sikap Jessi yang tidak menolong anaknya saat kekerasan terjadi membuatnya semakin kecewa. Jessi sempat mencoba menahan pelaku, namun kemudian hanya berdiri diam dan menyaksikan kejadian itu tanpa melakukan apa-apa lagi.
Dugaan Keterlibatan Geng
Dalam wawancaranya di program “Crime Chief,” korban juga mengungkapkan bahwa ia mencurigai pelaku kekerasan dan beberapa orang yang ada di tempat kejadian terlibat dalam suatu geng.
Menurut korban, cara pelaku dan teman-temannya berperilaku mencurigakan dan tampak berbeda dari orang-orang biasa. Setelah insiden tersebut, korban mengaku melakukan riset online mengenai pelaku, yang dikenal dengan nama “Koala.”
Berdasarkan temuannya, korban menduga bahwa pelaku mungkin terlibat dalam sebuah geng Korea.