Jakarta – Fenomena cuaca panas ekstrem yang dirasakan di beberapa wilayah Indonesia belakangan ini mendapat perhatian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG, suhu panas yang meningkat signifikan tersebut terkait erat dengan fenomena badai matahari yang saat ini sedang berlangsung.
Badai Matahari Mengancam Indonesia
BMKG menyampaikan bahwa badai matahari yang melanda wilayah Indonesia terjadi dalam beberapa hari terakhir dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, menjelaskan bahwa badai matahari tersebut telah mencapai indeks ekstrem atau G4, yang merupakan salah satu tingkatan tertinggi dalam skala badai geomagnetik.
“Puncak dari badai matahari ini diperkirakan terjadi pada Jumat, 11 Oktober 2024, dan akan berlangsung hingga 13 Oktober 2024,” kata Syrojudin dalam keterangan resmi BMKG.
Fenomena ini tidak hanya sekadar peningkatan suhu udara, tetapi juga membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Dari gangguan komunikasi hingga potensi risiko pada operasi satelit, badai matahari menjadi ancaman yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Baca juga: BMKG Deteksi Fenomena Badai Kuat Matahari di Indonesia, Catat Tanggalnya, Ini Dampaknya!
Penyebab dan Dampak Badai Matahari
Menurut laporan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badai matahari kali ini disebabkan oleh letusan besar radiasi elektromagnetik yang terjadi di matahari pada 7 Oktober 2024.