Semarang – Para narapidana di Lapas Perempuan Kelas II A Semarang tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga menggali potensi diri melalui kegiatan kreatif.
Salah satu kegiatan yang mencuri perhatian adalah peragaan busana, di mana belasan warga binaan tampil sebagai model dengan mengenakan kostum dari bahan daur ulang.
Acara yang diberi nama “Bulu Model” ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak lapas dan DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jateng.
Berikut beberapa poin penting dari kegiatan yang inovatif ini:
Peragaan Busana dari Limbah
Dalam acara tersebut, para narapidana berlenggak-lenggok di atas panggung mengenakan kostum unik yang terbuat dari bahan-bahan bekas.
Berbagai jenis limbah seperti plastik, karung beras, dan koran bekas disulap menjadi busana kreatif.
Para narapidana tidak hanya menampilkan keterampilan berjalan di atas panggung, tetapi juga menunjukkan kreativitas dalam mengolah barang-barang yang tak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai estetika.
Pesan Melalui Daur Ulang
Kreasi kostum dari bahan daur ulang ini memiliki makna mendalam. Salah satu warga binaan, Triandari Retno Adi alias Tinung, menjelaskan bahwa konsep yang ia rancang adalah “elegan wild rose and black gold.”