Dalam siaran itu, Maulidar diduga secara tidak sengaja memperlihatkan atau menyebarkan video syur, yang dengan cepat menyebar di antara penonton live tersebut. Momen itu tidak hanya dilihat oleh ribuan pengikutnya di TikTok, tetapi juga menjadi viral di media sosial lainnya. Menyadari hal ini, banyak pihak yang terkejut dan tidak menyangka bahwa seorang figur publik seperti Maulidar terlibat dalam insiden yang cukup serius dan memalukan ini.
Proses Penangkapan oleh Pihak Kepolisian
Penyebaran video syur tersebut segera memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk kepolisian. Tidak lama setelah kejadian tersebut, pihak berwenang segera bertindak dan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Maulidar ditangkap oleh polisi dengan tuduhan menyebarkan konten asusila melalui media sosial. Tindakan ini tentu saja berpotensi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya pasal yang mengatur tentang penyebaran konten pornografi atau asusila.
Pihak kepolisian dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan Maulidar tengah diperiksa secara intensif terkait motif dan latar belakang aksinya tersebut.
Polisi juga sedang mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain atau ada unsur kesengajaan dalam penyebaran video tersebut.
Baca juga: Video 6 Menit 40 Detik Zahra Seafood: Fenomena Viral yang Membuat Netizen Penasaran
Depresi Sebagai Faktor Utama
Dari hasil investigasi awal, diketahui bahwa Maulidar sedang mengalami depresi berat. Depresi ini dikaitkan dengan kegagalannya dalam pemilihan legislatif serta tekanan sosial yang ia rasakan sebagai selebgram dengan pengikut yang cukup besar.
Kondisi psikologisnya yang tidak stabil diyakini menjadi salah satu faktor utama yang mendorongnya melakukan tindakan impulsif yang berujung pada penyebaran konten tidak senonoh di media sosial.
Pakar psikologi yang dimintai keterangan menyebutkan bahwa kasus seperti ini sering kali melibatkan individu yang berada di bawah tekanan sosial yang besar.
Selebgram, yang hidup di bawah sorotan publik setiap harinya, sering kali menghadapi ekspektasi yang tinggi, baik dari pengikutnya maupun dari masyarakat luas.