Prabowo menilai bahwa tanggung jawab sebagai presiden bukanlah tugas yang mudah, sehingga ia harus memastikan bahwa orang-orang yang dipilih untuk menduduki posisi strategis di kabinetnya adalah mereka yang memang mampu menjalankan tugas dengan baik.
Dalam hal ini, kinerja dan pengalaman menjadi faktor penentu utama dalam seleksi calon menteri.
Tantangan Berat Bagi Kabinet Baru
Dengan latar belakang ini, kabinet Prabowo diperkirakan akan diisi oleh kombinasi antara wajah-wajah lama yang sudah berpengalaman serta sejumlah nama baru yang dianggap memiliki potensi besar.
Langkah ini dianggap penting mengingat tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan semakin kompleks, baik dari segi stabilitas ekonomi, penegakan hukum, hingga posisi geopolitik di Asia Tenggara.
Prabowo menyadari bahwa sebagai pemimpin yang diberi mandat oleh rakyat, ia harus membentuk tim yang solid dan tangguh. “Tugas ini berat, dan kita harus mencari orang-orang terbaik untuk bersama-sama memikul tanggung jawab ini,” katanya menutup pernyataannya.
Baca juga: Kabinet Prabowo-Gibran: Spekulasi Nama-Nama Menteri dan Fokus Pemerintahan Baru
Kesimpulan
Keputusan Prabowo untuk mempertahankan beberapa menteri dari kabinet Jokowi, meskipun belum diumumkan secara resmi siapa saja yang akan diambil, merupakan langkah yang didasarkan pada prinsip meritokrasi.
Dengan memilih menteri yang dinilai memiliki kinerja baik, Prabowo berupaya memastikan bahwa kabinetnya akan dipenuhi oleh sosok-sosok yang memiliki kemampuan terbaik, tanpa memandang latar belakang mereka.
Langkah ini tidak hanya mencerminkan kesinambungan pemerintahan, tetapi juga keseriusan Prabowo dalam menata masa depan Indonesia yang lebih baik.(*)