Menurut dugaan sementara, tembok tersebut roboh akibat kondisi bangunan yang sudah sangat lapuk, ditambah dengan konstruksi yang tidak kokoh karena tidak menggunakan beton sebagai penopang utama.
“Kami menduga bahwa tembok roboh karena bangunannya sudah lapuk dan konstruksinya kurang kokoh karena tidak menggunakan beton sebagai penopang,” jelas Galih.
Tindakan Pihak Berwenang
Pasca insiden tersebut, pihak kepolisian segera bertindak dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polsek Wanareja bersama dengan anggota Koramil dan Satpol PP setempat turun langsung untuk mengamankan lokasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar TKP saat kejadian berlangsung.
Investigasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan penyebab pasti runtuhnya tembok, meskipun dugaan awal menyatakan bahwa kondisi tembok yang sudah rapuh akibat usia bangunan menjadi faktor utama terjadinya insiden ini.
Refleksi dan Kewaspadaan
Peristiwa ini mengingatkan kita pada pentingnya perawatan dan pemeliharaan bangunan, terutama rumah-rumah yang sudah lama tidak dihuni.
Bangunan yang tidak terawat dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga sekitar, terutama jika strukturnya sudah mengalami kerusakan.
Otoritas setempat diharapkan dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi bangunan yang berpotensi membahayakan, serta memberikan peringatan atau tindakan yang diperlukan sebelum tragedi seperti ini terulang kembali.
Kematian tragis seorang ibu dan anaknya akibat tembok roboh menimbulkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga bagi masyarakat Desa Madura.