Duel Siswa MA Jaksel Akibatkan Satu Korban Kritis, Orangtua Korban: Nggak Mungkin Dilakukan Satu Orang Saja

ilustrasi penganiayaan

Jakarta – Orang tua dari AAP (16), seorang siswa Madrasah Aliyah di Tebet, Jakarta Selatan, merasakan amarah yang luar biasa saat bertemu dengan pelaku yang diduga telah menganiaya anaknya hingga kritis.

AAP ditemukan tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit usai mengalami penganiayaan dalam sebuah perkelahian.

M (49), ayah AAP, menceritakan pengalamannya bertemu dengan pelaku di ruang UGD rumah sakit, di mana sang anak sedang dirawat. Dalam keterangannya pada Sabtu (12/10/2024), M mengaku pertama kali diberitahu oleh seorang guru bahwa anaknya terluka akibat perkelahian.

Namun, M langsung meragukan hal tersebut dan menantang pelaku yang berada di lokasi, mempertanyakan motif di balik kekerasan yang hampir merenggut nyawa putranya.

“Saya langsung melihat anak saya dalam kondisi seperti itu. Di situ ada guru yang bilang anak saya berkelahi, tetapi saya langsung menyanggah. Ketika guru memperkenalkan pelaku, saya bertanya kepada pelaku, ‘Apa yang kamu lakukan pada anak saya sampai separah ini?'” jelas M.

Meskipun pelaku sempat menyampaikan permintaan maaf, M menolak untuk memaafkan pelaku yang telah menyebabkan anaknya dalam kondisi kritis. Ia merasa perbuatan pelaku terlalu berat untuk dimaafkan begitu saja.

Dugaan Adanya Pelaku Lain dalam Kasus Penganiayaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *