Beberapa pengguna menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan pemuda tersebut, yang dianggap merepotkan orang lain demi konten.
Salah satu pengguna, dengan akun @arifsudraj****, menuliskan, “Demi konten jadi merepotkan orang lain, emang beban.” Komentar ini mencerminkan kekesalan terhadap sikap pemuda yang tampaknya tidak memperhatikan dampak dari aksinya terhadap pegawai toko dan orang-orang di sekitarnya.
Pengguna lain, @samarai***, juga mengekspresikan ketidakpuasan dengan mempertanyakan harga diri generasi muda yang melakukan tindakan seperti itu. “Semakin banyak konten kreator, lalu ngaku-ngaku begini, gak punya duit buat bayar, manusia jaman now yang seperti ini dimana letak harga dirinya?” ungkapnya.
Sementara itu, akun @erazett*** menambahkan komentar satir, “Pengen tak jambak-jambak rambutnya, terus suruh balikin lagi ke rak dong ditata sampai rapi seperti semula.”
Ungkapan ini menunjukkan bahwa banyak orang merasa tindakan pemuda tersebut sangat mengganggu dan tidak bertanggung jawab.
Konteks dan Fenomena Media Sosial
Fenomena seperti yang ditunjukkan oleh pemuda ini bukanlah hal baru di dunia media sosial. Banyak konten kreator yang berusaha menarik perhatian dengan melakukan aksi-aksi yang kontroversial atau tidak biasa.
Namun, tindakan ini sering kali menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik, terutama ketika menyangkut etika dan tanggung jawab sosial.
Viralnya video ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh banyak individu dalam menyeimbangkan antara menciptakan konten yang menarik dan menjaga etika.