Remaja perlu diajarkan tentang bahaya berbagi konten pribadi dan dampak jangka panjang yang bisa timbul.
Edukasi seksual yang komprehensif tidak hanya membantu mencegah penyebaran konten asusila, tetapi juga membekali anak muda dengan keterampilan untuk memahami dan menghargai privasi serta batasan dalam hubungan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Dengan edukasi yang tepat, remaja dapat lebih waspada terhadap ancaman seperti cyberbullying, pelecehan online, dan penyebaran konten pribadi.
Materi Edukasi yang Harus Disampaikan
Agar pendidikan seksual efektif di era digital, beberapa materi kunci perlu diajarkan kepada remaja, antara lain:
- Anatomi dan Fisiologi Tubuh: Pemahaman dasar tentang tubuh mereka akan membantu remaja memahami perubahan fisik yang terjadi selama pubertas.
- Etika Digital dan Privasi: Remaja harus memahami pentingnya menjaga privasi di dunia digital, terutama saat berinteraksi di media sosial.
- Persetujuan dalam Hubungan: Konsep consent perlu diajarkan secara jelas untuk mencegah terjadinya eksploitasi atau pemaksaan dalam hubungan remaja.
- Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS): Pemahaman tentang risiko PMS dan cara pencegahannya sangat penting untuk melindungi kesehatan seksual remaja.
- Risiko Penyebaran Konten Asusila: Remaja harus diberi pemahaman tentang konsekuensi hukum dan sosial dari penyebaran konten negatif.
Mengakhiri Siklus Penyalahgunaan Teknologi
Insiden viral seperti video syur Martapura bukan hanya tragedi bagi individu yang terlibat, tetapi juga refleksi dari kurangnya pengawasan dan pemahaman dalam penggunaan teknologi oleh generasi muda.
Dengan adanya edukasi seksual dan etika digital yang memadai, diharapkan remaja dapat lebih bertanggung jawab dan cerdas dalam berinteraksi di dunia maya.
Orang tua, pendidik, dan masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan yang tepat. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan kasus-kasus seperti ini dapat dicegah di masa mendatang.(*)