Peristiwa ini merupakan salah satu dari banyak insiden di mana DS menggunakan kekerasan fisik terhadap dirinya. Meski sering mendapat perlakuan kasar, Alfira merasa takut untuk melawan karena memikirkan keselamatan anak-anaknya.
Selain kekerasan fisik, DS juga melakukan kekerasan verbal yang membuat Alfira semakin tertekan. Salah satu hal yang paling menyakitkan bagi Alfira adalah saat DS merendahkannya dengan kata-kata kasar, seolah-olah ia tidak memiliki kesempatan untuk membela diri.
“Dia pernah menunjuk wajahku dan berkata, ‘Kamu orang miskin, aku orang kaya. Kamu tidak akan pernah bisa menang melawan aku,'” kisah Alfira dalam podcast tersebut.
Perceraian dan Ancaman Pasca-Pernikahan
Setelah empat tahun bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan, Alfira akhirnya memutuskan untuk bercerai. Keputusan ini didorong oleh rasa tidak tega terhadap anak-anaknya, yang turut menjadi korban dalam pernikahan tersebut.
Setelah perceraian, Alfira dan anaknya tetap hidup dalam ketakutan, karena DS terus meneror dan mengancam mereka.
“Selama empat tahun ini, aku selalu hidup dalam ketakutan karena dia terus mengancam dan membuatku trauma,” ungkap Alfira. Meskipun sudah berpisah, DS masih berusaha mendominasi kehidupan Alfira dan anak-anaknya.
Salah satu bentuk ancaman tersebut adalah saat DS tidak mengizinkan Alfira untuk bertemu dengan kedua anak hasil pernikahan mereka.
Menurut pengakuan Alfira, dua anak yang seharusnya berada di bawah hak asuhnya kini harus ia serahkan secara terpaksa kepada DS akibat ancaman yang diterimanya.
Bahkan, DS juga meneror keluarga Alfira, termasuk mendatangi rumah orang tuanya saat ia mencoba mengambil kembali hak asuh anak-anaknya.