Baca juga: Kabinet Prabowo-Gibran: Spekulasi Nama-Nama Menteri dan Fokus Pemerintahan Baru
Tantangan dalam Menyesuaikan Menu
Perbedaan usia dan preferensi makanan antara siswa SD dan SMA menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelenggara.
Anak-anak di tingkat SD cenderung lebih selektif terhadap jenis makanan yang mereka konsumsi, sedangkan siswa SMA lebih terbuka terhadap variasi menu.
Tim penyelenggara terus berupaya menyesuaikan menu agar program makan siang ini dapat dinikmati oleh seluruh siswa di setiap jenjang pendidikan.
Harapan untuk Peluncuran Resmi
Program makan siang gratis ini direncanakan untuk diluncurkan secara resmi pada tahun 2025 sebagai salah satu program unggulan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, uji coba di berbagai wilayah, termasuk di Solo dan DKI Jakarta, sangat penting untuk mengumpulkan masukan dan evaluasi.
“Kami masih memerlukan masukan dan saran dari berbagai pihak sebelum pelaksanaan program makan gratis pada tahun 2025 mendatang,” ungkap Heru Budi Hartono.
Menu yang Dapat Diterima Secara Luas
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara adalah menemukan menu yang diterima di seluruh wilayah Indonesia.
Mengingat perbedaan selera makanan dan ketersediaan bahan pangan di setiap daerah, sangat penting bagi tim untuk memahami kebutuhan dan preferensi lokal.