Hakim kemudian meminta Sandra menjelaskan mengapa ia merasa perlu melarang suaminya dari kerja sama tersebut, mengingat bahwa seorang suami seharusnya mencari penghasilan sebanyak mungkin untuk keluarganya.
Sandra menjawab dengan argumen yang cukup mengejutkan: “Saya mengenal banyak pengusaha yang bekerja sama dengan BUMN, dan sebagian besar dari mereka akhirnya terlibat masalah hukum.
Kerja sama dengan BUMN memiliki risiko yang sangat tinggi, dan saya tidak ingin suami saya mengalami hal yang sama.”
Sandra menekankan bahwa bekerjasama dengan BUMN sering kali dihadapkan pada tuntutan untuk mencapai keuntungan yang besar, yang pada akhirnya menempatkan pengusaha pada risiko hukum yang signifikan. “Risiko yang dihadapi sangat tinggi, Yang Mulia,” tambah Sandra.
Kasus Besar dengan Kerugian Negara yang Fantastis
Kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah yang menyeret nama Harvey Moeis telah menyebabkan kerugian negara yang diperkirakan mencapai Rp 300 triliun.
Selain itu, dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) juga menjadi bagian dari dakwaan terhadap Harvey. Beberapa aset yang terkait dengan dugaan aliran uang haram, termasuk harta yang ada di kediaman Sandra Dewi dan Harvey Moeis, telah disita oleh pihak kejaksaan.
Namun, sidang ini juga memberikan kesempatan bagi Sandra Dewi untuk memperlihatkan dukungannya terhadap suaminya.
Ia tampil sebagai saksi dengan memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait keterlibatannya dalam kasus ini, khususnya soal aset pribadi dan dugaan kerja sama bisnis suaminya.