Jakarta – Sandra Dewi, istri dari pengusaha Harvey Moeis, hadir di persidangan kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) 2015-2022 yang menyeret nama suaminya sebagai tersangka.
Sidang ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena besarnya kasus yang melibatkan suaminya, tetapi juga karena pengakuan-pengakuan Sandra Dewi yang menarik perhatian, termasuk soal perhiasan yang enggan ia serahkan kepada kejaksaan dan sikap tegasnya menentang kerja sama suaminya dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Perhiasan Sakral: Cincin Kawin dan Pertunangan
Dalam jalannya persidangan, Ketua Majelis Hakim Eko Aryanto mempertanyakan aset-aset yang masih dimiliki Sandra Dewi, khususnya terkait perhiasan yang diberikan oleh suaminya, Harvey Moeis.
Sandra menyebut bahwa harta benda dari rumah mereka, termasuk tas dan mobil mewah, sudah disita. Namun, ketika hakim bertanya tentang perhiasan, Sandra dengan tegas mengungkapkan bahwa ia hanya menerima dua perhiasan, yaitu cincin kawin dan cincin pertunangan, yang ia pertahankan dan tidak izinkan untuk disita.
Hakim Eko mencoba menggali lebih jauh mengenai perhiasan yang dimiliki Sandra, namun dengan nada tegas dan tanpa ragu, Sandra menjawab, “Tidak ada, Yang Mulia. Tidak ada yang diberikan suami saya yang belum disita.”
Ketika hakim kembali bertanya apakah benar tidak ada perhiasan lain yang tersisa, Sandra dengan jelas menyebutkan, “Cincin kawin dan cincin pertunangan masih ada, tetapi saya tidak izinkan untuk disita karena itu memiliki nilai yang sakral.”
Jawaban Sandra ini memicu tawa dari hadirin di ruang sidang, namun dia menjelaskan bahwa cincin tersebut memiliki makna khusus dalam kehidupan pernikahannya, sehingga ia tidak mau menyerahkannya untuk disita. “Karena cincin tunangan dan cincin kawin itu sakral bagi saya,” ungkapnya.