Sumatera Barat – Flyover Sitinjau Lauik saat ini menjadi salah satu proyek infrastruktur yang paling dinanti di Sumatera Barat. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara di salah satu jalur paling ekstrem di Indonesia.
Sebelum flyover ini dimulai, Sitinjau Lauik dikenal sebagai jalur yang berbahaya, dengan kemiringan tajam dan tikungan yang sering kali memicu kecelakaan.
Kondisi Jalan Sebelum Pembangunan
Sebelum adanya proyek flyover, Sitinjau Lauik dikenal memiliki kemiringan hingga 45 derajat. Jalan ini menghubungkan Padang dan Jambi dan terkenal dengan tanjakan serta turunan curam.
Bagi pengendara, terutama kendaraan besar seperti truk dan bus, melewati jalur ini merupakan tantangan besar. Pengendara sering kali harus ekstra hati-hati dan bersiap menghadapi risiko tinggi saat melintasi jalan ini.
Kondisi jalan yang sempit dan berbahaya seringkali mengakibatkan kendaraan besar tidak dapat berpapasan, membuat situasi semakin sulit.
Dalam beberapa kasus, pengendara harus menunggu giliran untuk melewati tikungan tajam, menambah tingkat kesulitan melintasi jalur ini.
Baca juga: Babakan Madang: Surga Tersembunyi di Sentul yang Kian Berkembang
Inisiatif Pembangunan Flyover
Menyadari tantangan yang dihadapi pengendara, pemerintah Sumatera Barat mengambil langkah untuk membangun flyover di Sitinjau Lauik. Ide pembangunan flyover ini pertama kali muncul pada tahun 2012.