Namun, terungkap bahwa Sudirman tidak memiliki latar belakang pendidikan agama atau keterlibatan sebelumnya di lingkungan pesantren.
“Dia bukanlah santri, dan tidak memiliki pendidikan agama yang cukup,” jelas Yusmiati, yang menggambarkan bahwa pendirian yayasan tersebut tidak didasari oleh niat untuk membantu anak-anak, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Baca juga: Profil Abi Sudirman: Pimpinan Panti Asuhan yang Tersandung Kasus Pelecehan di Tangerang
Pengakuan Korban dan Trauma yang Dialami
Dean Herdesviana, seorang pelapor dan orangtua asuh dari para korban, menjelaskan bahwa korban merasa takut untuk mengadu mengenai tindakan yang mereka alami.
Rasa ketakutan itu muncul karena kedekatan Sudirman dengan pimpinan panti asuhan. Banyak korban yang kehilangan figur ayah, sehingga mereka salah mengartikan tindakan pelaku sebagai perhatian dan kasih sayang.
Dean menggambarkan saat momen salah satu korban bercerita tentang pengalamannya. “Ada seorang korban yang sampai pingsan saat menceritakan penderitaannya selama bertahun-tahun,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa kondisi korban saat menceritakan kejadian tersebut sangat tegang, bahkan ada yang mengalami kejang-kejang sebelum pingsan.
Baca juga: Ibu Asuh Panti Asuhan Darussalam An Nur Bongkar Kasus kekerasan seksual yang Menghebohkan
Ketakutan yang Tersembunyi
Dari pengakuan Dean, dapat disimpulkan bahwa trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam.