Ia juga menekankan pentingnya berpikir matang sebelum menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, terutama jika hal itu dapat merusak reputasi seseorang.
Ia berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh video yang telah diedit untuk menyesatkan pandangan publik. Gus Miftah juga mengingatkan bahwa menyebarkan fitnah atau informasi yang tidak benar sama dengan melakukan pembunuhan karakter, yang tentunya bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan moral.
Baca juga: Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid: Bikin Gemas Saat Interaksi di Publik
Himbauan untuk Bijak dalam Bermedia Sosial
Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial. Gus Miftah berharap publik tidak mudah terbawa arus informasi yang belum terverifikasi dan meminta agar pengguna media sosial lebih berhati-hati dalam menyebarkan konten yang berpotensi merugikan orang lain.
Dalam era digital, di mana setiap informasi bisa dengan cepat menjadi viral, tanggung jawab setiap individu dalam menyaring informasi dan tidak mudah terjebak dalam upaya penggiringan opini menjadi semakin penting.
Gus Miftah juga berharap agar peristiwa ini bisa menjadi bahan refleksi untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial dan digital kita.
Kesimpulan: Gus Miftah dengan tegas membantah tuduhan kekerasan terhadap istrinya yang disebarkan melalui video viral. Menurutnya, video tersebut telah dimanipulasi untuk menciptakan kesan yang salah, dan apa yang terjadi sebenarnya hanyalah ekspresi rasa gemas. Ia menegaskan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya.(*)