Dalam percakapannya dengan Sylla, Afifah menjelaskan bahwa alasan dia menahan diri untuk tidak memviralkan kasus KDRT tersebut adalah karena Derry adalah ayah dari anak mereka.
Keputusan ini memperlihatkan dilema yang sering dihadapi korban KDRT, yaitu mempertimbangkan kesejahteraan anak-anak dan stigma sosial yang mungkin timbul jika kasus ini diketahui luas.
Bukti Perselingkuhan Muncul di Tengah Kasus KDRT
Di tengah pengungkapan kasus KDRT ini, muncul tuduhan lain yang memperkeruh situasi. Sylla juga membagikan potret yang memperlihatkan Derry bersama seorang wanita yang bukan istrinya.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa Derry mungkin berselingkuh. Afifah sendiri dalam salah satu percakapannya menyatakan niat untuk menceraikan Derry dalam waktu dekat, menandakan bahwa hubungan mereka telah mencapai titik terendah.
Tuduhan Balasan Derry: Afifah Diduga Berselingkuh
Di sisi lain, Derry Fransakti menuduh Afifah berselingkuh dengan seorang pria lain. Menurut pengakuannya, Derry mengaku mengikuti Afifah yang bersama pria tersebut menuju sebuah rumah kosong.
Namun, rencana itu batal karena Afifah tidak bisa membuka pintu rumah. Derry kemudian menceritakan bagaimana ia sempat menggembosi mobil pria tersebut dan mengikuti mereka ke sebuah club house.
Setelah pertemuan itu, Derry mengaku bahwa Afifah menolak untuk berbicara dengannya dan lebih memilih bersama pria yang baru ditemuinya tiga kali.
Baca juga: Viral KDRT: Video Suami yang Menganiaya Seorang Istri Hamil Diduga Mengakibatkan Keguguran
Status Pernikahan Masih Belum Jelas
Hingga saat ini, status pernikahan antara Afifah Riyad dan Derry Fransakti masih belum jelas. Meskipun Afifah telah mengungkapkan niatnya untuk bercerai, tidak ada pernyataan resmi dari keduanya apakah mereka masih terikat sebagai suami istri atau sudah dalam proses perceraian.
Sementara itu, publik terus menyoroti perkembangan kasus ini, terutama setelah bukti kekerasan dan perselingkuhan terus bermunculan.
KDRT dan Dilema Korban
Kasus Afifah Riyad ini menyoroti masalah yang lebih luas tentang kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia. Banyak korban KDRT yang memilih untuk tidak melaporkan atau memviralkan kasus mereka karena tekanan sosial, stigma, dan pertimbangan untuk melindungi anak-anak.