siang pantara ratri
mung eling manising ati
sedyaku bisa anduweni
marang sang dyah sulaksmi
rasa kangen kang nglimputi
lintang bulan dadi seksi
ubayane datan mbalenjani
janji sebaya mukti sebaya pati
wong ayu tresnamu kinarya tamba
susah jroning batinku
wong bagus antebna rasa atimu
tresnaku tulus jroning kalbu
senadyan ngarungi banyu segara
rasaku rabakal sirna
senadyan nyawa oncat saka raga
wis tresna rabisa dipisahna
yen wis tresna ora bisa dipisahna
Baca juga:Lirik dan Makna atau Arti Lagu Rindu Tapi Malu – Cantika Davinca ft Ageng Music
Berikut makna dan Arti dari lirik lagu ini:
Lirik lagu ini mengekspresikan perasaan cinta yang mendalam dan setia. Dalam paragraf pertama, penggalan lirik menyiratkan rindu yang dipenuhi dengan kenangan dan penghormatan terhadap sang kekasih. Ungkapan “siang pantara ratri” mungkin merujuk pada waktu yang terus berlalu, sementara “mung eling manising ati” menekankan pada pentingnya menjaga hati dan mengingat kenangan bersama. Seseorang menyatakan keinginannya untuk mempertahankan perasaan cinta dan kesetiaan terhadap sang kekasih, yang disimbolkan oleh “sang dyah sulaksmi.”
Paragraf kedua menggambarkan cinta yang tulus dan menyentuh hati. Rasa kangen yang menghiasi penggalan pertama diterjemahkan ke dalam gambaran yang indah seperti “lintang bulan dadi seksi,” menciptakan suasana romantis. Pesan tentang cinta sejati, terutama yang bersumber dari kecantikan hati dan jiwa, tercermin dalam ungkapan “wong ayu tresnamu kinarya tamba.” Kesetiaan dan perasaan yang mendalam tergambar melalui ungkapan “wong bagus antebna rasa atimu,” menciptakan citra cinta yang kuat dan tulus. Sejalan dengan alam yang abadi, lirik ini mencerminkan tekad untuk tetap setia meskipun dihadapkan pada rintangan atau perubahan dalam kehidupan.
