Tidak hanya Mawar de Jongh yang harus menghadapi tantangan di depan kamera, tetapi juga di balik layar. Proses syuting video klip “Cinta Aku Bisa Apa” adalah perjuangan yang sepadan. Mawar harus memerankan adegan-adegan yang memerlukan ekspresi emosional yang mendalam, bahkan hingga menangis. Itu saja adalah tantangan besar, tetapi bukan satu-satunya.
Mawar de Jongh juga harus bekerja keras untuk memastikan bahwa gerakannya selaras dengan pergerakan kamera dan sesuai dengan teknik motion control. Ia perlu mengingat beberapa lirik yang di-reverse untuk lipsync dengan sempurna dalam beberapa adegan. Kehadiran bunyi metronome sebagai acuan dalam speed penyutradaraan juga menambah tingkat kesulitan. Namun, semua tantangan ini hanya membuat Mawar semakin kuat dan lebih terhubung dengan karakternya dalam video klip ini.