Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang pada awalnya merupakan seorang santri lulusan pondok pesantren, yang biasanya dianggap suci dan terpelajar. Namun, kemudian, ia terlibat dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan tradisi pondok pesantren. Dia mulai merokok dan kehilangan sopan santun yang diajarkan di pondok. Kata-kata “Tobat kapok” mencerminkan kesadaran dirinya yang merasa telah terlalu jauh menyimpang dari ajaran agama dan ingin bertaubat. Puisi ini menggambarkan perjalanan dari kesucian dan kepatutan menjadi preman yang tidak beriman, dan akhirnya, keinginan untuk kembali ke jalan yang benar dengan penuh iman.
Puisi ini mencerminkan perubahan dan kegelisahan dalam hidup seseorang, serta kerinduan untuk kembali kepada nilai-nilai agama dan kebaikan yang diajarkan sejak kecil di pondok pesantren. Ini adalah cerita tentang pencarian kembali identitas dan kehidupan yang lebih bermakna setelah terjatuh ke dalam jalan yang keliru.