Dalam insiden serupa lebih dari setahun yang lalu, Kadir telah menyerang sepasang suami istri tetangganya dengan menggunakan palu, menyebabkan luka parah pada korbannya. Ia dilaporkan ke polisi dan menjalani hukuman kurungan atas tindakan kekerasannya. Setelah bebas dari penjara, Kadir kembali terlibat dalam aksi kekerasan dengan menyerang adiknya sendiri, Kasiran, menggunakan balok kayu.
Perkelahian maut ini menggambarkan gambaran yang sangat kelam tentang bagaimana perseteruan keluarga dapat berujung pada tindakan kekerasan mematikan. Tragedi ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya campur tangan pihak berwenang dalam menangani kasus kekerasan intra-keluarga, serta perlunya bimbingan dan intervensi yang lebih efektif untuk mencegah eskalasi konflik dalam masyarakat.