Praka DRB kemudian menemui Letkol Inf Tamami di kantin setelah apel. Dalam pertemuan tersebut, Praka DRB membawa sebilah parang yang digunakan untuk membacok komandannya. Serangan brutal tersebut mengenai bagian belakang kepala sebelah kanan Letkol Inf Tamami, menyebabkan luka serius yang memerlukan 12 jahitan.
Korban segera dilarikan ke Klinik Kesehatan Secata Rindam XVIII Kasuari untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Praka DRB kembali ke rumahnya sebelum akhirnya ditangkap. Prajurit ini telah dimintai keterangan di Pomdam XVIII Kasuari dan langsung ditahan. Proses hukum akan berlanjut secara internal militer, dan berkas perkara akan dilimpahkan ke POM Kodam Kasuari.
Baca juga:10 Fakta Penting tentang Pembunuhan Muhlis di Sidrap, Sulsel
Sebelum insiden ini terjadi, seorang video Letkol Inf Tamami memimpin apel pagi menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan Letkol Inf Tamami diduga menggunakan kata-kata tak pantas dan bernuansa rasis. Ucapan tersebut memicu kemarahan dan pembacokan yang dilakukan oleh Praka DRB.
Namun, perlu dicatat bahwa hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai kata-kata rasis dalam video tersebut dari pihak berwenang. Sejumlah pengguna media sosial, termasuk akun @infokomando.official, membagikan video tersebut yang telah ditonton lebih dari 70 ribu kali dan menjadi topik perbincangan hangat.