Kekuatan media sosial dalam penyebaran informasi sangatlah kuat. Video singkat bisa dengan cepat menyebar, dan begitu video tersebut mendapatkan perhatian publik, jumlah penontonnya pun meningkat pesat. Pada Rabu sore, video peristiwa ini telah ditonton lebih dari 70 ribu kali, dan angka tersebut terus bertambah. Para pengguna media sosial juga mengungkapkan keprihatinan mereka atas ucapan rasis yang diduga diucapkan oleh Letkol Inf Tamami selama apel tersebut.
Baca juga:Pelaku Pembacokan Guru di Demak Masih Dalam Pelarian, Video Penangkapan adalah Hoax
Ketika sebuah peristiwa menjadi viral di media sosial, hal ini dapat memberikan tekanan lebih terhadap pihak berwenang untuk mengungkapkan penyebab sebenarnya dan mengambil tindakan yang sesuai. Publik memiliki akses langsung ke informasi dan dapat mengomentari peristiwa tersebut, sehingga memunculkan berbagai pendapat dan pandangan.
Kronologi Singkat Peristiwa
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Sabtu, 21 Oktober 2023, saat Sekolah Calon Tamtama Resimen Induk Daerah Militer (Secata Rindam) XVII Kasuari menggelar apel pagi. Apel tersebut dipimpin oleh Letkol Inf Tamami dan bertujuan sebagai persiapan untuk penerimaan siswa Secata PK Reguler TNI-AD Gel II TA 2023.
Setelah apel selesai, Letkol Inf Tamami bertemu dengan Praka DRB di kantin. Praka DRB, yang sudah membawa sebilah parang, mendadak membacok Letkol Inf Tamami di bagian belakang kepala sebelah kanan. Akibat serangan tersebut, Letkol Inf Tamami mengalami luka serius dan harus segera mendapatkan perawatan medis.
Baca juga:Apa Yang Diucapkan Sang Guru, Sehingga Membuat Siswa di MA YASUA Melakukan Pembacokan