Entah mengapa kisah cintaku seperti ini
Segalanya t’lah ku berikan
Namun ujungnya berakhir begini
Dan saat ini ku harus rela kehilanganmu
Ku terpaksa menerima
Karna kau lebih memilih dirinya
Reff :
Aku tak masalah
Bila harus hatiku yang kan terluka
Ku telah terima semua kekalahan
Kali ini
Ku harus merelakan mu
Ku t’lah terbiasa merasakan akhir yang tak bahagia
Ku sudah biasa untuk di tinggalkan
Cinta memang tak pernah berpihak
Bridge :
Setidaknya ku pernah menjagamu dulu saat hatimu sedang sendiri
Meskipun kini bukan ku yang milikimu
Ku bahagia pernah di sampingmu
Baca juga:Lirik dan Makna Bukan Cinta Biasa – Lesti Kejora
Reff 2:
Aku tak masalah
Bila harus hatiku yang kan terluka
Ku telah terima semua kekalahan
Kali ini
Ku harus merelakan mu
Ku t’lah terbiasa merasakan akhir yang tak bahagia
Ku telah terima bila ku hanya menjagamu
Cinta memang tak pernah berpihak
Baca juga:Lirik dan Makna Lagu Berpisah Lebih Indah – Raissa Ramadhani
Berikut adalah Makna dari Lirik Lagu ini:
Lirik ini menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam hubungan cinta yang penuh kekecewaan dan pengorbanan. Awalnya, penyanyi mencoba memberikan segalanya dalam hubungan cinta mereka, tetapi akhirnya, cinta tersebut berakhir dengan pilihan orang yang dicintainya untuk pergi dengan orang lain. Penyanyi merasa terluka dan kesedihan, tetapi pada saat yang sama, dia mencoba untuk menerima kenyataan ini. Refrain pertama mencerminkan ketidakpedulian penyanyi terhadap risiko sakit hati jika itu berarti harus melepaskan orang yang dicintainya.
BAca juga: Fadil Jaidi Rayakan Ulang Tahun ke-29, Surprise Ketahuan
Lirik juga menyoroti pengalaman sebelumnya penyanyi dalam hubungan yang selalu berakhir dengan akhir yang tidak bahagia, menciptakan perasaan bahwa cinta tidak pernah berpihak. Namun, dalam bridge, penyanyi mengekspresikan kebahagiaan yang pernah dia rasakan ketika dia bisa merawat dan menjaga orang yang dicintainya, bahkan jika mereka tidak berakhir bersama. Ini mungkin mencerminkan pengertian bahwa cinta juga tentang memberikan tanpa syarat, bahkan jika itu berarti merelakan seseorang yang dicintai. Refrain kedua sekali lagi menekankan ketidakpedulian penyanyi terhadap risiko terluka dan kemampuannya untuk menerima semua kekalahan dalam cinta.
