Bullying di Sekolah Menengah Atas (SMA): Kasus yang Memantik Kemarahan Orangtua Korban

ilustrasi bullying

Baca juga: Ancaman Hukum untuk Siswa SMP Pelaku Bullying di Cilacap

Reaksi dan Respon Terhadap Kasus Bullying

Ketika orang tua korban, yang kita kenal sebagai W, mendengar kabar tentang perundungan yang dialami anaknya, mereka sangat terpukul dan marah. Mereka tidak bisa menerima tindakan keji yang dialami oleh anak perempuan mereka di sekolah. Meskipun BNQ dan dua teman lainnya telah meminta maaf melalui media sosial, orang tua korban merasa bahwa permintaan maaf tidak cukup untuk mengatasi tindakan perundungan yang terjadi.

Bacaan Lainnya

Pihak sekolah turut merespon kasus ini dengan mendatangi kediaman orang tua korban setelah video tersebut menjadi viral. Bahkan terduga pelaku dan orang tuanya juga turut serta dalam pertemuan tersebut. Namun, orang tua korban tetap bersikeras bahwa kasus ini seharusnya diselesaikan di lingkungan sekolah.

Kondisi psikologis korban sangat terganggu setelah perundungan yang dialaminya, sehingga orang tua korban memutuskan untuk tidak mengizinkan anak mereka untuk bersekolah sementara waktu. Namun, sekolah mengharuskan A untuk tetap datang. Orang tua korban mengharapkan agar para pelaku perundungan diusir dari sekolah untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Baca juga: Perundungan Terhadap Siswi SMA di Sumatra Utara: Kasus Bullying Dilakukan Anak Polisi dan Kerabat Anggota DPRD

Pentingnya Mengatasi Kasus Bullying di Lingkungan Pendidikan

Kasus bullying di lingkungan pendidikan adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Tindakan perundungan dapat memberikan dampak negatif yang mendalam pada korban, baik secara fisik maupun psikologis. Korban perundungan sering mengalami trauma jangka panjang dan kesulitan dalam perkembangan pribadi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *