Pembagian Hasil Curian
Selama aksi perampokan, meskipun istrinya, Susi, tidak ikut serta secara langsung, ia mengetahui tentang rencana dan tindakan suaminya. Selain itu, ia menerima pembagian hasil curian yang mereka peroleh dari perampokan tersebut.
Zulkifli mengungkapkan bahwa uang hasil curian tersebut telah digunakan untuk membeli sepeda motor dan berjalan-jalan bersama istrinya. Penggunaan uang hasil curian ini seolah menjadi bukti nyata dari keserakahan dan ketidakpedulian terhadap perbuatan kejahatan yang mereka lakukan.
Kisah pasangan suami istri, Zulkifli dan Susi, adalah pengingat yang nyata tentang bagaimana kebutuhan instan dan keinginan untuk hidup bergelimang kemewahan dapat mendorong seseorang masuk ke dalam dunia kriminal. Mereka mencuri uang dan barang berharga dengan keberanian yang tinggi dan hidup semewah mungkin dengan uang hasil curian.
Namun, akhir dari kisah ini adalah penangkapan mereka oleh pihak berwajib, yang membuktikan bahwa tindakan kejahatan tidak akan selamanya tersembunyi. Masyarakat harus mengambil pelajaran dari kisah ini dan sadar bahwa kejahatan tidak membawa kebahagiaan jangka panjang, tetapi hanya konsekuensi serius yang akan datang.
Dalam upaya memerangi kejahatan, kolaborasi antara masyarakat dan penegak hukum adalah kunci untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama. Keserakahan dan tindakan kriminal tidak boleh dibiarkan merajalela, dan setiap pelaku kejahatan akan bertanggung jawab atas tindakan mereka.